Mohon tunggu...
The Econ Lab
The Econ Lab Mohon Tunggu... Lainnya - A Lab Designed for Aspiring Student Economist

THE ECON LAB is a student club aiming to be a supportive platform to develop the skillset needed to be outstanding economics student and to build awareness on economic issues in FEB UB environment. We connect highly passionate economics students, develop them, and encourage them to create economic works.

Selanjutnya

Tutup

Money

Jakarta Inundated by Floods, How are The Economics Activities in Jakarta?

26 Februari 2021   14:03 Diperbarui: 26 Februari 2021   16:20 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Oleh Gabriella Johana Saragih dan Ni Kadek Ardani Putri Meiliniawati mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya

Beberapa hari yang lalu Jakarta dilanda hujan yang cukup deras sehingga kota Jakarta mengalami peristiwa banjir. Salah satu penyebabnya adalah intensitas curah hujan yang tinggi dan berlangsung lama. Berdasarkan data yang diberitahukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahwa pada Sabtu, 20 Februari 2021 lalu dilaporkan curah hujan DKI Jakarta 226 mm/hari yang mengakibatkan 113 RW tergenang banjir. 

Banyak dari kalangan masyarakat yang harus mengungsi akibat banjir melanda sampai pemukiman masyarakat. Data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan bahwa terdapat 3.311 orang pengungsi banjir.

Di sisi lain, dikutip dari cnn.indonesia.com, BPBD menyatakan ketinggian air di Bendung Katulampa dan Sunter Hulu berstatus siaga 3 atau Waspada pada Jumat 5 Februari 2021 malam. Banjir pertama terjadi di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan dengan ketinggian air hingga 1,5 meter. Air yang menggenangi kawasan ini adalah air yang berasal dari luapan Pintu Air Katulampa.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, juga mengatakan bahwa banjir Jakarta merendam sekitar 200 RT atau sekitar 0,6 persen yang terdampak. Berikut ini titik banjir di kawasan Jakarta dan sekitarnya dilansir dari twit Radio Sonora @SonoraFM92 yang dikutip dari kompas.tv yaitu :

  1. Komplek Pemda Jati Asih
  2. Villa Mutiara Serpong, Tangerang
  3. Jalan Kp Tengah, Pasar Rebo, Jakarta Timur
  4. Perumahan Puri Kartika Lama, Ciledug, Tangerang
  5. Komplek Maharta, Ciledug
  6. Ruas Tol Wiyoto Wiyono, Tol Simpang Cawang arah Tanjung Priok
  7. Pondok Maharta, Jalan Kakaktua Raya, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren
  8. Puri Gading Utara Raya, Bekasi
  9. Perumahan Mutiara Gading Timur, Kota Bekasi dengan ketinggian air 100-150 sentimeter
  10. Perumahan Mustika Park Place. Seluruh akses jalan perumahan terendam banjir hingga menyebabkan listrik padam
  11. Komplek Huma Akasia, Bekasi
  12. Jalan Raya Munjul arah Cibubur
  13. Jalan Sarbini 3, Makassar, Jakarta Timur
  14. Jalan Inpres V, Kelurahan Gaga, Tangerang
  15. Stasiun Pondok Ranji, Kebayoran Lama
  16. Perumahan Karawaci Residence
  17. Pinang Griya Permai, Ciledug
  18. Jatipadang 3, Pasar Minggu
  19. KM 8 Tol Jakarta-Serpong
  20. Komplek Purebeta, Joglo, Jakarta Barat
  21. Perum Taman Cibodas, Tangerang
  22. Komplek Taman Permata Indah, Penjaringan
  23. Kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan
  24. Jalan Mawar 4, Taman Cibodas, Tangerang
  25. Blok F daerah Binong, Curug, Tangerang
  26. Jalan Kemang Selatan IV, Jakarta Selatan

Tentunya situasi banjir yang melanda kota Jakarta ini menghambat aktivitas masyarakat. Selain itu, situasi ini juga mengakibatkan perekonomian di kota Jakarta terhambat. Berbagai titik wilayah tergenang banjir seperti jalan tol sebagai akses lalu lintas masyarakat dan distribusi barang dan jasa guna menunjang perekonomian.

Tidak hanya itu, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengatakan bahwa pusat perbelanjaan di kota Jakarta tidak ada yang terdampak banjir namun, tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan di DKI Jakarta mengalami penurunan sekitar 10-20% akibat banjir di beberapa wilayah di kota Jakarta.

Saat ini, berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani situasi banjir ini, seperti naturalisasi sungai, program gerebek lumpur dan mengeruk kali atau waduk di Jakarta, pemeliharaan pompa, penanganan banjir rob melalui NCICD, serta pengelolaan sistem polder.

Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan sejumlah upaya lainnya, yakni menentukan lokasi prioritas pembangunan tanggul pantai, yaitu di Kamal Muara, Kali Blencong, Kali Adem-Muara Angke, Pantai Muara, Sunda Kelapa, dan Tanjung Priok yang saat ini tanggul pantai telah terbangun sepanjang 12,6 kilometer (Haryanti, 2021).

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto juga menyiapkan sejumlah lokasi pengungsian bagi yang terdampak dengan dilengkapi dengan hand sanitizer dan tempat cuci tangan.

Gubernur Anies menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh petugas bantuan pangan, petugas bantuan kesehatan, lembaga sosial, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, masyarakat dan lainnya yang turut andil dalam menangani situasi banjir di ibukota besar Indonesia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun