Penulis tak kuat menahan tawa saat melihat salah satu postingan Ustadz Salim Bahanan di halaman instagramnya. Terlihat seseorang berkebangsaan Afrika mengimami sholat anggota keluarganya, di tengah-tengah bacaan surat Al Fatihah imam ini berhenti karena lupa lalu beliau mencoba mengingat sambil mengulang-ulang bacaannya.
Mungkin kurang lebih beberapa kepala keluarga termasuk penulis mengalami hal yang sama di tengah pandemi corona, dari bacaan yang salah sampai stok hafalan surat yang tidak begitu banyak.
Yah, kapan lagi kita bisa sadar bahwa sebenarnya ilmu agama itu harus terus menerus dipelajari. Mungkin salah satu hikmah corona, beberapa dari kita akhirnya sadar bahwa ilmu agama yang kita miliki sangatlah sedikit. Kalau kita ingin gali lebih jauh, sampai akhir hayat ilmu agama tidak akan pernah kita kuasai sepenuhnya.
Pengalaman dialami penulis sendiri saat belajar ilmu, saat itu Ustadz Oemar Mita berkesempatan untuk mengisi kajian di Masjid Al Azhar Sisingamangaraja Jakarta.
Penulis merasa tergerak untuk mengikuti kajian tersebut, apalagi yang dibahas adalah topik yang sangat menarik menurut penulis : 40 Karakteristik Orang yang Dicintai Allah.
Kajian berlangsung sepanjang 120 menit dengan bahasan yang sangat komprehensif. Kajian ini berakhir setelah selesainya satu topik bahasan dimana bahasan saat itu melanjutkan bahasan sebelumnya tentang sifat 'adil'.
Selesai bahasan, penulis langsung berpikir, ini kajian baru membahas satu sifat, butuh waktu 240 menit dipecah menjadi dua tahap kajian, yang dibahas pun baru bagian kecil dari satu buku, kalau istiqomah saja maka bahasan baru akan selesai setelah 80 minggu, bagaimana kalau tidak istiqomah ? Wahh, nyerahh dehh kalo gituu, selama ini saya kemana saja ? Penulis baru sadar kalau ilmunya sangat sedikit. Â
Dan memperbaiki bacaan Al-Quran baru salah satu dari sekian banyak ilmu di dalam islam, ada ilmu tentang adab, ilmu lainnya tentang ibadah hati, dan banyak lagi. Memang kadang kita tidak ada niat untuk menjadi guru agama, namun kalau ternyata banyak faedahnya kenapa tidak kita pelajari ?
Dalam satu sesi kajiannya, Ustadz Ammi Nur Baits pernah berkata, "Kenapa kok setiap kali orang menghadapi masalah pelik selalu yang didatangi pertama Ustadz, memangnya Ustadz tidak punya masalah, walaupun tenang begini jangan sangka para Ustadz orang yang hidupnya tanpa masalah.."Â
Ustadz Ammi akhirnya menjelaskan, kenapa orang yang belajar agama hidupnya tenang, karena sebenarnya jika kita fokus untuk hal kognitif maka salah satu faedah yang didapatkan adalah hidup kita menjadi tenang. Bukankah janji Allah bahwa orang yang senantiasa mengingatNya, hidupnya akan tenang ?