Mohon tunggu...
Thea Rahmani
Thea Rahmani Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikai UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Si Eksotis di Balik Bukit

13 September 2013   19:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:56 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1379077030171118909

Foto Pribadi

Hari itu 7 Februari 2013 aku dan rombongan kelasku berniat untuk mengunjungi salah satu pantai yang terdapat di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Dengan menempuh perjalanan selama kurang lebih satu setengah jam menggunakan sepeda motor dari pusat kabupaten Sleman, dan melewati jalan yang berkelok dan naik turun akhirnya kami sampai ditempat tujuan, Pantai Pok Tunggal.

Jalanan menuju masuk pantai ini rumit karena berlubang, berlumpur dan sedikit menanjak. Beberapa kali  kami berpapasan dengan mobil dari arah berlawanan dan harus mengalah sebentar agar mobil tersebut bisa lewat terlebih dahulu. Namun siapa sangka dibalik bukit yang cukup tinggi dan melewati jalan kecil yang hanya dapat dilewati satu mobil ini, terdapat sebuah pantai yang sangat cantik dan bersih.

Sesampainya disana tidak ada rasa penyesalan dalam diri kami karena sudah menempuh perjalan yang cukup jauh dan agak rumit. Setelah memarkirkan motor tidak jauh dari area pantai, kami langsung menuju pantai karena tidak sabar ingin bermain dipantai. Sebelum menuju pantai, dari atas kami terkagum-kagum melihat hamparan laut luas, air laut biru, ombak yang bergemuruh, dan pasir pantai yang berwarna coklat keemasan yang bersih tanpa ada sampah atau kerang-kerang. Didekat pantai terdapat tebing yang tingginya sekitar 15 meter dan terdapat gubuk kecil disana. Dari atas sana kita dapat melihat hamparan laut biru dari ketinggian. Pantai ini tidak terlalu ramai dengan pengunjung, mungkin karena banyak yang belum mengetahui tentang pantai ini.

Lalu kami segera turun ke pantai. Terik matahari tidak menghalangi kami untuk bermain dipantai ini. Beberapa teman laki-laki segera membeli bola plastic yang terdapat diwarung area pantai untuk bermain bola dipinggir pantai. Ya, diarea pantai ada beberapa warung kecil yang sekedar menjual minuman atau makanan kecil yang cukup terjangkau  untuk dinikmati sambil melihat pemandangan pantai.Beberapa  teman perempuanku ada yang bermain pasir, ada juga yang menikmati makanan yang dibawanya sambil berteduh dari sinar matahari dibawah payung besar warna-warni yang sudah disediakan dipantai ini. Sedangkan aku lebih memilih untuk mengambil beberapa gambar pantai ini dan aktifitas teman-temanku. Aku pribadi sangat menyukai pantai dan sudah beberapa kali mengunjungi pantai yang berbeda. Tapi baru kali ini aku melihat pantai yang sangat bersih tanpa ada sampah yang berserakan dipinggir pantai. Ya, baru Pantai Pok Tunggal ini.

Sekitar pukul empat sore, ketua rombongan segera memanggil kami untuk membersihkan diri karena takut pulang terlalu malam. Kami bergegas menuju kamar mandi umum untuk membersihkan diri dari pasir-pasir yang menempel. Ada beberapa kamar mandi umum yang terdapat diarea pantai. Tentu saja harus bayar juga untuk menggunakan kamar mandi umum ini, sekitar 2000-3000 rupiah. Kamar mandi umum disini sangat sederhana namun bersih. Setelah itu kami shalat berjamaah dimushola dekat kamar mandi umum.

Dan saatnya bersiap untuk melanjutkan perjalanan pulang. Namun sebelumnya kami memasukan semua sampah bekas makanan dan minuman yang berserakan untuk dibuang ditempat sampah. Kami tidak mau mencemari pantai seindah dan sebersih ini dengan membuang sampah sembarangan. Setelah itu kami pulang dengan melalui jalan yang sama, tetapi ada kepuasan tersendiri setelah mengunjungi Pantai Pok Tunggal, Gunung Kidul. Sampai jumpa lain waktu!

Pantai Pok Tunggal ini sangat aku rekomendasikan untuk dikunjungi saat liburan atau  weekend. Tapi satu saranku jangan kesini kalau hanya ingin merusak pantai dan membuang sampah sembarangan di sekitar pantai. Pantai ini terlalu indah untuk kalian cemari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun