Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Memaknai Idul Fitri Melalui Ragam Aplikasi Keuangan dari Bank BRI

27 Mei 2022   07:19 Diperbarui: 27 Mei 2022   07:36 1426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Idul Fitri tahun ini memang berbeda. Tak ada pembatasan aktivitas yang berlebihan dan tak ada larangan mudik seperti tahun lalu. 

Kondisi sekarang adalah impian bagi kita semua yang merayakan lebaran. Selama 2 tahun berturut-turut (2020 dan 2021), makna kemenangan idul fitri mungkin terasa kurang lengkap di tengah suasana pandemi.

Sebagian besar umat muslim terpaksa harus menahan diri untuk pulang ke kampung halaman selama lebaran. Larangan mobilitas gencar diterapkan hingga membuat semua jalan-jalan ditutup dan dijaga ketat.

Pelonggaran aktivitas baik ibadah maupun aktivitas publik membuat banyak orang bernafas lega. Libur lebaran tahun 2022 seolah menjadi momentum kebangkitan setelah sekian lama kita hidup bersama pandemi yang terus menghantui.

Momentum ini tentunya juga berdampak baik bagi iklim perekonomian dalam negeri. Pusat-pusat perbelanjaan kini tak perlu khawatir dengan pembatasan jam operasional. Tempat-tempat wisata dan penginapan mulai ramai dikunjungi tamu-tamu serta wisatawan.

Sumber Kemenhub menyebutkan bahwa jumlah pemudik lebaran tahun 2022 mencapai lebih kurang 28 juta keluarga (rata-rata terdapat 3 orang anggota) sehingga total 85 juta jiwa. Angka yang sangat fantastis mengingat rata-rata 2 tahun lalu hanya mencapai 34 juta jiwa.

Kenaikan angka jumlah pemudik ini tentunya berimbas pada meningkatnya jumlah perputaran uang. Bayangkan saja jika satu keluarga membawa rata-rata uang Rp. 1,5 juta, maka total perputaran uang selama lebaran bisa mencapai Rp. 42 triliun!

Uang yang mengalir tersebut pastinya bisa menggerakkan dan memulihkan sektor-sektor perekonomian di daerah yang selama ini terdampak. Diperkirakan meningkatnya kebutuhan konsumsi rumah tangga selama lebaran, akan mampu mengerek pertumbuhan ekonomi nasional kuartal II sebesar 7%.

Peluang yang sangat besar ini wajib dimanfaatkan oleh para pelaku usaha dan lembaga keuangan. Tujuannya ialah memenuhi kebutuhan masyarakat akan berbagai produk barang serta menyediakan layanan yang mudah untuk bertransaksi keuangan.

Dengan begitu akan tercipta sirkulasi ekonomi yang lancar dimana ketersediaan barang, kebutuhan masyarakat dan kemudahan layanan menjadi satu rantai yang saling menguntungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun