Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mari Berdamai dengan Pandemi dan Bersemi Bersama Endemi

3 Oktober 2021   01:49 Diperbarui: 3 Oktober 2021   05:29 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi berdamai. https://i0.wp.com/www.islampos.com/wp-content/uploads/2019/02/muslimah-akhwat-sedih.jpg?resize=700%2C375&ssl=1

Berulang kali grafik menyentuh titik Resistance dan titik Support. Jika kita perhatikan dengan seksama, saat ini grafik menunjukkan tren melandai. Hingga tulisan ini dibuat, jumlah kasus terkonfirmasi positif sudah turun sangat jauh. Kini kondisi berangsur stabil dan terkendali. Mungkin ini salah satu indikator kuat yang membuat pemerintah percaya diri bahwa Indonesia sebentar lagi juga akan memasuki fase era Endemi Covid-19. 

Sebelum dibahas jauh, tak ada salahnya kita memahami dahulu apa perbedaan Pandemi dengan Endemi.

Pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi serempak dimana-mana, meliputi daerah geografis yang luas (seluruh negara atau benua). Dengan kata lain wabah ini sudah menjadi masalah seluruh dunia. Contoh penyakit yang pernah menjadi penyakit pandemi ialah HIV/AIDS dan virus influenza.

Endemi adalah penyakit yang muncul dan menjadi karakteristik di wilayah tertentu. Contoh penyakit endemi saat ini ialah penyakit malaria di Papua, Demam Berdarah Dengeu (DBD) di Indonesia. Penyakit endemi akan selalu ada di wilayah tersebut namun dengan jumlah kasus atau frekuensi yang rendah.

Pemahaman sederhananya jika suatu penyakit yang bersifat pandemi mampu dikendalikan jumlah penularannya, maka penyakit itu bisa saja diturunkan levelnya menjadi penyakit endemi. Untuk endemi dampaknya tidak seluas pandemi dan bahkan hanya di wilayah kecil dengan jumlah kasus rendah. Nah yang perlu dipahami juga bahwa virusnya tidak hilang ya kawan, melainkan bisa dikontrol laju penyebarannya.

Diatas kertas peluang pandemi menjadi endemi di Indonesia cukup besar. Namun ada persyaratan-persyaratan yang mesti dipenuhi.

Tuntaskan Vaksinasi Massal secepatnya. 

Vaksin terbukti ampuh mengendalikan laju penularan. Vaksin juga memberikan pondasi kekebalan kelompok (herd immunity). 

Untuk mencapai level herd immunity diperlukan setidaknya 70 persen jumlah penduduk telah di vaksin. Dengan kata lain dari total 272 juta jiwa penduduk di Indonesia, maka 190 juta diantaranya harus sudah di vaksin.

Merujuk pada program pemerintah, Indonesia menargetkan vaksinasi terhadap lebih dari 208 juta penduduk. Ini merupakan angka yang sangat menantang, namun juga batas sangat aman ketika memang ingin menciptakan herd immunity.

sumber: tangkapan layar website covid19.go.id tanggal 2 Oktober 2021
sumber: tangkapan layar website covid19.go.id tanggal 2 Oktober 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun