Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Yuk Cek Kesehatan Finansial Anda dengan "Net Worth"!

30 September 2021   00:17 Diperbarui: 30 September 2021   15:45 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Anda pernah menghitung berapa total kekayaan yang Anda miliki? Atau pernahkah Anda menghitung berapa total utang yang harus Anda bayar setiap bulan?

Jika jawabannya belum pernah, maka tulisan kali ini tepat sekali untuk Anda simak hingga tuntas. Sebaliknya jika sudah pernah, mungkin sekarang Anda bisa memperdalam ilmu keuangan yang telah Anda pelajari sebelumnya.

Saya akan berbagi satu konsep yang keren namun sederhana dan mudah dipahami. Tak perlu menjadi ahli keuangan atau ahli akuntansi, kita bisa pelajari sekaligus mempraktikkan sendiri. Istilah bekennya "Net Worth" atau Kekayaan Bersih.

Net Worth ialah nilai semua aset keuangan dan non keuangan yang Anda miliki, dikurangi nilai seluruh kewajiban yang harus Anda keluarkan.

Oke sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya Anda tahu terlebih dahulu mengapa kita perlu menghitung kekayaan bersih yang kita miliki. Seorang sahabat pernah berkata kepada saya,

"Pola pikir orang kaya selalu berusaha menambah aset (kekayaan), sedangkan pola pikir orang miskin selalu berusaha menambah utang (kewajiban). Itulah mengapa yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin."

Sejujurnya logika saya tergelitik mendengar pernyataan sahabat tersebut. Hingga saya berusaha mengamati dan mencari bukti apa benar perbedaan orang kaya dan orang miskin itu terletak pada pola pikir diatas? 

Ilustrasi mengatur keuangan dan aset yang dimiliki | Photo by Dziana Hasanbekava from Pexels
Ilustrasi mengatur keuangan dan aset yang dimiliki | Photo by Dziana Hasanbekava from Pexels

Aset adalah modal, kekayaan atau segala sesuatu yang kita miliki dan mempunyai nilai tukar. Aset bisa terus memberikan penghasilan tanpa kita harus campur tangan di dalam pengelolaannya. Beberapa klasifikasi sederhana dan contoh aset sebagai berikut.

  • Aset Lancar artinya kekayaan yang mudah diuangkan, misalnya tabungan, deposito, kendaraan pribadi, emas dan saham.
  • Aset Tetap atau Aset tidak lancar artinya membutuhkan waktu untuk diuangkan, misalnya rumah, tanah, ruko dan apartemen.

Lalu bagaimana dengan penghasilan atau gaji bulanan, apakah itu termasuk aset? Jawabannya bisa iya dan bisa tidak, semua tergantung dari peruntukan gaji yang Anda terima.

Jika penghasilan itu Anda gunakan untuk menabung dan/atau berinvestasi, maka artinya Anda telah mengonversi penghasilan menjadi aset. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun