Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Awas! Malas Bergerak, Badan Bisa Jadi Bengkak

11 September 2021   16:06 Diperbarui: 13 September 2021   09:03 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://img.okezone.com/content/2021/07/19/620/2442803/waspada-obesitas-sebabkan-seseorang-berisiko-tinggi-terinfeksi-covid-19-4Lr3iP4IPW.jpg

Faktor keturunan membuat gen memberikan instruksi kepada tubuh untuk memberikan respon sesuai dengan bawaannya. Dengan kata lain genetik dari orang tua akan mempengaruhi sistem metabolisme, distribusi lemak, aktivitas fisik serta sinyal tubuh seperti rasa lapar, nafsu makan dan rasa kenyang.

Oleh sebab itu banyak orang obesitas mempunyai anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan serupa. Tetapi tenang kawan, jangan khawatir. Kalau menurut saya, faktor genetik ini malah justru bermanfaat. 

Jika sudah mengetahui bahwa orang tua membawa gen obesitas (dapat dilihat dari ciri-ciri fisik), maka seharusnya kita bisa lebih waspada untuk mengubah pola hidup dan menjaga pola makan.

Kalau orang tua obesitas, bukan berarti kita juga pasti obesitas. Semuanya tergantung pada pilihan kita masing-masing. Sadarilah bahwa kelebihan berat badan itu kurang baik buat kesehatan tubuh. Jadi, yuk kita jaga berat badan ideal! 

Faktor Gaya Hidup

https://inakoran.com/uploads/2021/03/04/1614839969-p8c793641443f0dbce1b16450c4f7e44b.jpg
https://inakoran.com/uploads/2021/03/04/1614839969-p8c793641443f0dbce1b16450c4f7e44b.jpg

Pola makan tidak sehat dan jarang bergerak (berolahraga) adalah faktor obesitas yang juga sering dialami banyak orang. Mengonsumsi makanan dan minuman tinggi kalori serta berlebih yang tidak diimbangi dengan gerak atau aktivitas fisik, bisa menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh kita.

Lemak merupakan hasil dari kelebihan kalori yang kita konsumsi. Idealnya seorang individu dengan berat badan tertentu hanya membutuhkan asupan kalori sesuai energi yang dikeluarkan. Istilah yang digunakan untuk menghitung kebutuhan energi disebut dengan Total Daily Energy Expenditure (TDEE).

Untuk menghitung TDEE, Anda bisa gunakan angka patokan dibawah ini:

  • Orang yang rutin berolahraga (Setiap hari), angka patokan TDEE = 36
  • Orang yang jarang berolahraga (Seminggu 1-2 kali), angka patokan TDEE = 33
  • Orang yang sama sekali tidak pernah berolahraga, angka patokan TDEE = 29

Surplus atau defisit kalori yang Anda konsumsi dapat mempengaruhi naik atau turunnya berat badan. Sederhananya, seseorang yang setiap hari surplus kalori, maka berat badannya cenderung mengalami kenaikan. Sebaliknya seseorang yang yang setiap hari defisit kalori, maka berat badannya cenderung akan turun.

https://apki.or.id/wp-content/uploads/2016/02/CSN-2.png
https://apki.or.id/wp-content/uploads/2016/02/CSN-2.png
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun