Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Efek Negatif "Bullying" di Tempat Kerja dan Cara Mengatasinya

4 September 2021   23:12 Diperbarui: 5 September 2021   21:10 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perundungan di tempat kerja. Sumber: wavebreakermedia via Kompas.com

Bullying dapat menyebabkan perubahan fisik di otak dan meningkatkan kemungkinan masalah kesehatan mental. Bullying yang parah bisa mengakibatkan turunnya volume di bagian otak yang disebut dengan kaudet dan putamen.

Penurunan volume bagian otak tersebut menyebabkan tingkat stres seseorang menjadi tinggi. Selain itu juga meningkatkan produksi hormon kortisol dan hormon adrenalin yang membuat seseorang cemas kemudian otak akan mengaktifkan mode "fight or flight responses".

(Baca: Mengenal Sistem Limbik dan Plastisitas Otak Manusia)

Efek Kesehatan Fisik

Sumber: klikdokter.com
Sumber: klikdokter.com

Seiring berjalan waktu, kesehatan mental yang sebelumnya sudah diderita oleh para korban bullying menyebabkan terganggunya sistem kekebalan tubuh dan berbagai masalah kesehatan fisik.

Adapun gejala fisik yang dialami korban bullying di tempat kerja antara lain, sakit kepala, sakit perut, gangguan pencernaan, gangguan saluran pernapasan dan gangguan sistem peredaran darah.

Hal-hal di atas tentu akan membuat korban menjadi tidak bersemangat ketika berangkat kerja, nafsu makan berkurang hingga menurunnya produktivitas.

***

Untuk mengatasi efek negatif bullying, bisa dilakukan beberapa tips sebagai berikut.

  • Dokumentasikan perundungan yang Anda alami. Catat tanggal, waktu dan tempat kejadian, lebih baik jika Anda bisa memiliki bukti foto atau video.
  • Simpan bukti fisik perundungan. Misalnya Anda diejek atau dihina melalui media sosial, Anda bisa mengcapture percakapan kemudian menyimpannya sebagai bukti.
  • Laporkan intimidasi. Segala bentuk perilaku bullying yang Anda terima bisa diberitahukan kepada otoritas di organisasi tempat Anda bekerja seperti divisi Human Capital (HC), divisi Audit dan inspektorat atau atasan Anda di kantor masing-masing.
  • Hadapi pelaku. Jika Anda tahu betul siapa pelaku bullying, ajaklah saksi-saksi seperti rekan kerja atau atasan Anda untuk meminta kepada pelaku agar menghentikan perilaku bullying.
  • Keluar dari tempat kerja jika memang bullying yang Anda alami bersifat kelembagaan. Tidak ada gunanya bertahan di lingkungan kerja yang justru membuat Anda tidak nyaman, jadi lebih baik mencari tempat kerja baru.
  • Konsultasi bersama ahli. Ketika akibat bullying cukup parah dirasakan, maka tidak ada salahnya Anda mendatangi psikolog atau konselor agar mendapatkan bimbingan untuk keluar dari kondisi keterpurukan Anda saat ini.
  • Konsultasi bersama dokter. Hal ini bisa Anda lakukan jika memang efek negatif bullying membuat kesehatan fisik Anda terganggu.
  • Jalankan prinsip worklife balance. Harus ada keseimbangan antara kehidupan karir dengan kehidupan pribadi Anda. Oleh sebab itu ketika Anda di rumah atau saat hari libur, benar-benar manfaatkan untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama orang-orang yang Anda cintai.
  • Menciptakan lingkungan kerja yang saling mendukung. Kuatnya support system yang dibangun di sebuah organisasi akan menimbulkan dampak positif dan mengurangi potensi terjadinya bullying di tempat kerja.

***

Demikian ulasan mengenai efek negatif bullying di tempat kerja dan cara mengatasinya. Mari kita menghentikan praktik-praktik bullying di tempat kerja, karena apapun jenisnya, bullying tidak pernah membawa manfaat bagi korban maupun pelaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun