Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Efek Negatif "Bullying" di Tempat Kerja dan Cara Mengatasinya

4 September 2021   23:12 Diperbarui: 5 September 2021   21:10 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perundungan di tempat kerja. Sumber: wavebreakermedia via Kompas.com

Siapa bilang bullying atau perundungan hanya terjadi di lingkungan sekolah? Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Judith Lynn Fisher-Blando dari University of Phoenix menyebutkan bahwa hampir 75% karyawan menjadi korban bullying di tempat kerja.

Penelitian berjudul "Workplace Bullying: Aggressive Behaviour and it's Effect on Job Satisfaction and Productivity" menjelaskan fakta yang mencengangkan mengenai bullying di tempat kerja.

Perundungan atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik maupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan atau kelompok.

Perundungan di tempat kerja sangat mungkin terjadi di dalam aturan dan bingkai organisasi, misalnya marginalisasi yang disengaja, pengucilan, penjahatan preferensi, pengecualian berulang hingga pemeringkatan rendah.

Tentu saja perilaku-perilaku diatas dapat membuat para korban perundungan merasa sangat tertekan dan terisolasi. Para ahli berpendapat, orang yang tidak cocok dengan ekosistem kerja sering menjadi korban bullying.

Beberapa orang di bully karena perbedaan etnis. Tak hanya itu, mereka yang menjadi korban juga disebabkan perbedaan hasil kerja dari rekan-rekan yang berpotensi mengungguli dirinya.

Namun apapun alasannya, bullying di tempat kerja merupakan kejahatan yang membuat seseorang terganggu secara psikologis dan mental.

Pelaku bullying di tempat kerja bisa saja atasan atau rekan kerja Anda sendiri. Kebanyakan pelaku bullying memiliki ciri-ciri yang mirip. Mereka cenderung manipulatif, suka memegang kendali dan menempatkan semua orang sebagai saingannya.

Ketika mereka merasa tidak kompeten dan tidak bisa memenangkan kompetisi, mereka memilih untuk menjatuhkan orang-orang yang dianggap sebagai ancaman dengan tujuan agar mereka seolah-olah berkuasa dan memiliki kendali.

Terkadang tindakan bullying di tempat kerja sulit dikenali karena jenis dan cara pandang seseorang bisa berbeda-beda. Tetapi secara umum berikut ini tipe-tipe bullying di tempat kerja beserta contohnya.

Bullying Verbal

Perundungan secara verbal bisa berupa ejekan, penghinaan, lelucon, gosip, mengeluarkan kata-kata kotor, sarkastik serta penyalahgunaan lisan lain. Contohnya, Anda digosipkan melakukan tindakan yang melanggar norma sehingga lingkungan kantor merendahkan serta mengucilkan Anda.

Bullying Intimidasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun