Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Mengelola Emosi Negatif dengan "Belief System"

13 Agustus 2021   01:16 Diperbarui: 14 Agustus 2021   08:15 11687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Menciptakan ruangan yang tenang. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Belief system terletak di dalam pikiran bawah sadar seseorang. Belief system bisa mencakup segala hal dalam kehidupan yang pada intinya akan menjadi standar kebenaran yang ada dalam pikiran seseorang. Misalnya tentang agama, ajaran orang tua, adat dan budaya, tentang cinta, keluarga, persahabatan dan lain-lain.

Belief system akan menjadi program pikiran yang diakui kebenarannya tanpa melalui proses analisa. Belief system yang positif akan mendukung kehidupan kita, sedangkan belief system yang negatif akan menghambat kita.

Lalu siapakah yang mencicptakan belief system ini? Kenapa bisa ada belief system positif dan belief system negatif?

Kita semua mempelajari dan menerima belief system yang berasal dari kebudayaan, keluarga, kondisi sosial dan psikologis, media massa serta dari berbagai pengalaman hidup.

Semua belief yang kita miliki saat ini akan tumbuh, berkembang dan menjadi belief yang sangat kuat sejalan dengan proses tumbuh kembang seseorang mulai dari bayi hingga sekarang.

Sejak lahir, pikiran kita telah mengalami pemrograman dan pengondisian. Apapun yang kita alami akan masuk ke dalam pikiran bawah sadar dan menjadi "life script" atau program pikiran. Oleh karena itu berhati-hatilah karena semua interaksi yang kita lakukan berpotensi menciptakan belief system. 

Pikiran bawah sadar merupakan memori permanen yang menyimpan informasi tentang kebiasaan manusia, persepsi dan keyakinan. Terdapat banyak keyakinan yang tanpa disadari menciptakan nasib Anda saat ini.

Contoh keyakinan-keyakinan yang menghambat Anda

"Saya tidak memiliki bakat", keyakinan ini benar-benar akan membuat Anda berhenti berusaha. Keyakian Fixed Mindset tersebut membuat Anda tidak mau belajar. Padahal kita menjadi bisa karena terbiasa dan kita menjadi ahli karena berlatih.

"Lebih baik miskin tapi bahagia, daripada kaya tapi tidak bahagia", padahal ada pilihan kondisi kaya dan bahagia, mengapa kita terjebak pada dikotomi yang menghalangi sedangkan masih ada pilihan yang lebih menyenangkan?

"Orang kaya adalah orang yang sombong dan serakah", karena Anda tidak mau menjadi orang yang sombong dan serakah, maka secara tidak langsung Anda menolak menginginkan kekayaan. Secara tidak sadar, Anda menolak kekayaan karena Anda mengasosiasikan sombong dengan kekayaan.

Seharusnya Anda bisa mengubahnya dengan meyakini bahwa semakin kaya semakin banyak berbagi dan bermanfaat untuk banyak orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun