Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Pengalaman Menjadi Narasumber Online Hypnotherapy

2 Agustus 2021   00:10 Diperbarui: 8 Agustus 2021   09:22 1786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang Anda pikirkan pertama kali saat mendengar kata hipnotis? Takut, buka-buka aib, gendam atau ilmu supranatural?

Hmm..jangankan orang awam, teman sendiri saja sampai sekarang masih ada yang menjauh dan nggak mau dekat-dekat duduk sebelah saya. Katanya "takut dihipnotis!"

Kesalahan dalam memahami ilmu hipnosis tak dapat dipungkiri lebih disebabkan karena acara-acara serta pemberitaan di media yang sudah kadung keliru.

Citra di mata masyarakat pada umumnya mengganggap hipnosis sebagai ilmu gaib, tidak sedikit yang mengatakan ilmu hitam. Tak ayal semua opini tersebut membuat hipnosis belum terlalu familiar dimanfaatkan sebagai hal yang berguna.

Padahal sejak 300 tahun yang lalu, negara-negara maju di Eropa dan Amerika telah mengembangkan ilmu ini. Bahkan hipnosis diakui sebagai salah satu ilmu terapan untuk mengatasi berbagai problem mental, pikiran dan gangguan kesehatan.

Tidak hanya itu, berbagai penelitian juga menyebutkan bahwa hipnoterapi terbukti sebagai terapi komplementer bagi para penderita gangguan kejiwaan. 

"Hipnosis adalah ilmu yang mempelajari tentang diterimanya sugesti ke dalam pikiran bawah sadar tanpa melalui filter mental atau critical area. Sedangkan Hipnotis ialah orang yang menguasai dan menerapkan ilmu hipnosis."

Jadi berbeda ya kawan antara Hipnosis dengan Hipnotis. Pertanyaan selanjutnya apa itu Pikiran Bawah Sadar dan apa itu Critical Area?

"Pikiran Bawah Sadar (Sub Conscious Mind) adalah kumpulan pikiran, perasaan, dorongan, kebiasaan, keyakinan dan ingatan permanen yang berada di luar kesadaran. Aktivitas pikiran bawah sadar bersifat otomatis tanpa diperintah."

Sebagai contoh, makan menggunakan tangan kanan (kebiasaan), takut tempat gelap (perasaan), trauma masa lalu (ingatan permanen) dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun