Sahabat Umar kemudian mencoba untuk mencarikan pengganti suami untuk putrinya. Ia mendatangi Ustman bin Affan, namun Sahabat Ustman masih belum menyanggupi. Sahabat Umar kemudian mendatangi Abu Bakar dan menceritakan perihal tujuannya, namun Abu Bakar juga belum mampu menerima tawaran Umar.
Disaat hampir putus asa, Sahabat Umar akhirnya mendatangi baginda Rasulullah SAW. Dia menceritkan tentang kejadian di rumah Ustman dan Abu Bakar yang menolak menikahi Hafshah.
Rasulullah hanya tersenyum kemudian berkata,
"Hafshah akan menikahi pria yang lebih baik dari Ustman dan Abu Bakar sedangkan Ustman dan Abu Bakar akan menikahi wanita yang lebih baik dari Hafshah."
Dengan perasaan kaget bercampur bingung, Sahabat Umar kemudian mengerti dan memahami bahwa yang dimaksudkan adalah Rasulullah akan menikahi putrinya. Kegembiraan Sahabat Umar tak terbendung karena ini merupakan sebuah kehormatan besar untuk dirinya dan keluarga
Apa yang dilakukan oleh Sahabat Umar adalah contoh perjodohan. Dalam agama Islam, perjodohan itu halal untuk dilakukan.
2. Larangan menikah karena paksaan atau dijodohkan.
Meskipun perjodohan halal dilakukan, namun bukan berarti hal itu bisa dipaksakan untuk diterima atau dilakukan. Rasulullah pernah bersabda,
"Tidak boleh menikahkan janda sebelum dimusyawarahkan dengannya dan tidak boleh menikahkan anak gadis (perawan) sebelum meminta izin darinya." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana mengetahui izinnya?", Beliau menjawab, "Dengan ia diam."Â (HR Al Bukhari dan Muslim)
Lebih lanjut Rasulullah juga pernah berkata,
"Seorang janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedangkan perawan, maka ayahnya harus meminta ijin darinya."Â (HR Muslim)