Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jangan Biarkan "Quarter Life Crisis" Membuat Hidup Kamu Jadi Terkikis!

13 Mei 2021   14:33 Diperbarui: 15 Mei 2021   13:43 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi stres di tempat kerja. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

What the hell is this? Kuliah fakultas hukum, lulusan cumlaude, kerjanya nyales?

Sebagian besar orang di lingkaran kehidupanku tampak kurang menyukai keputusan yang aku buat, termasuk kedua orang tua.

Bahkan saat aku sudah menjalani pekerjaan ini selama setahun, mereka berdua menawarkan aku pindah kerja jadi PNS saja.

Namun dasar anak bengal, keras kepala dan susah dibilangin, aku bergeming lalu menolak tawaran mereka.

Aku katakan bahwa ingin membangun karir sendiri yang berbeda jalur dengan mereka. Kehidupan organisasi swasta lebih menarik bagiku daripada karir pemerintahan yang terkadang penuh upaya cari muka dan kentalnya politik dinasti.

Disisi lain, berkarir di perusahaan swasta jalannya juga tidak semulus pipi Celine Evangelista. Banyak sekali tantangan yang harus aku hadapi. 

Sebut saja tantangan penempatan diluar Jawa jauh dari keluarga saat di Medan, ujian sebagai leader muda yang memimpin anak buah lebih senior, naik turun performance setiap bulan, hingga kurangnya dukungan dari atasan.

Kesemuanya menjadi bagian dari kisahku membangun karir di perusahaan swasta. Singkat cerita berpegang teguh dan bertanggung jawab pada pilihanku, selama 2 tahun pertama (usia 24 tahun) aku dipromosikan dari supervisor sales menjadi area bisnis marketing.

Tahun keempat tepatnya 2012 (usia 25 tahun), aku kembali dipromosikan, kali ini menjadi Branch Manager. Hingga sekarang posisi sebagai Account Receivable Manager, aku diberikan tanggung jawab penuh untuk mengelola 4 kantor cabang di Malang dan sekitarnya.

Waktu usia 20 an, aku sama sekali belum mengenal istilah Quarter Life Crisis. Yang jadi tujuan utama dalam hidupku hanya bekerja mendapatkan penghasilan tetap agar bisa melanjutkan hidup dan tidak terkikis oleh zaman.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun