Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengupas "Brainwashing" Pelaku Terorisme dan Radikalisme

30 Maret 2021   01:37 Diperbarui: 30 Maret 2021   09:59 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pemuda/Dok Reuters

Jika data atau respon tersebut sesuai dengan believe system, maka dia akan diterima dengan baik. Sebaliknya apabila data atau respon itu tidak sesuai dengan believe system, maka ia akan diabaikan dan tidak diterima.

Pikiran bawah sadar adalah mode believe system.  Pada fungsi ini Otak berperan sebagai storage atau tempat menyimpan segala macam memori, keyakinan, kebiasaan dan ideologi secara permanen. 

Semua kejadian atau peristiwa yang dialami, segala ajaran dan doktrinasi sejak kecil, semua kebiasaan yang diajarkan serta keyakinan yang ditanam akan disimpan dengan sangat rapi oleh pikiran bawah sadar kita.

Jika semua peristiwa, kejadian, ajaran, doktrinasi, kebiasaan dan keyakinan itu bersifat positif dan konstruktif maka tidak menjadi soal. Tetapi sebaliknya jika banyak diantaranya itu bersifat negatif dan destruktif maka akan sangat membahayakan hidup kita kawan.

Believe system kita itu bisa dimodifikasi, bisa direkayasa dan bisa di reformasi. Tentunya yang kita semua inginkan adalah melakukan editing program yang jelek menjadi progam yang baik. Memodifikasi kebiasaan yang jelek menjadi kebiasaan yang baik.

Masalahnya ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab telah melakukan reformasi pikiran untuk tujuan yang tidak baik. Seperti halnya brainwashing yang dilakukan oleh anggota atau kelompok-kelompok terorisme dan radikalisme seperti dijelaskan diatas.

Ketika doktrinasi kekerasan itu menjadi believe system seseorang, maka ia akan meyakini bahwa kekerasan adalah hal yang wajar untuk dilakukan.

Pikiran sadar atau analytical thinking menjadi tidak berlaku. Hal itu disebabkan karena believe system sudah menyimpan keyakinan yang dianggap benar. 

Jadi pelaku terorisme dan radikalisme bukan orang yang tidak sadar. Justru mereka sadar 100% melakukan semua tindakan dan perbuatan kekerasan atau teror.  

Pada saat jihad dan mati syahid melalui jalan kekerasan berubah menjadi program yang sangat diyakini kebenarannya, maka melakukan bom bunuh diri adalah hal yang membahagiakan bagi mereka karena bisa masuk surga.

"Oleh karena itu mari kita bersama melawan terorisme dan radikalisme dengan cara selalu memberi manfaat, meluruskan konsep jihad, menjunjung tinggi toleransi beragama, ringan membantu sesama, saling mengingatkan satu sama lain dan selalu menebarkan kasih sayang kepada semua orang" The Architect

-AP-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun