Setidaknya ada 3 (tiga) tahapan dalam pola rekrutmen anggota yang cukup efektif.
Tahap pertama dilakukan dengan membangkitkan nostalgia kejayaan Islam di era kekhalifahan. Pemerintahan Islam terakhir runtuh pada kekhalifahan Ottoman di Turki tahun 1929.
Pada tahap awal akan dilakukan propaganda mengenai Sejarah Perjuangan Umat Islam (SPUI). Bagaimana dulu Islam pernah berjaya dengan sistem Khilafah. Hal ini sontak akan membangkitkan kebanggaan dan kecintaan sebagai kaum muslim.
Tahap kedua adalah menunjukkan tontonan kekejaman Yahudi dan Amerika Serikat. Termasuk didalamnya adalah serangan Amerika Serikat di Irak dan Afghanistan serta penjara Guantanamo.Â
Pada tahap ini, calon anggota akan diberikan pemaparan tentang kekejian dan ketidakadilan bangsa Eropa dan AS sehingga melahirkan daya juang dan jiwa perang untuk membela Islam.
Tahap ketiga ialah pendalilan, yaitu menyampaikan dalil-dalil dalam Al-Quran dan Al-Hadis untuk menimbulkan semangat berjihad.
Dalam tahap ini akan dijelaskan mengenai hukum ikut berjihad, perihal jemaah dan terakhir soal mati syahid.
Problem keuangan atau ekonomi, misalnya sedang terlilit hutang, tidak bisa menafkahi keluarga atau habis di PHK dari tempat kerja. Problem hubungan percintaan misalnya ditinggal pasangan, diabaikan atau kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang pasangan.
Problem keluarga misalnya anak yang tumbuh dari keluarga broken home, anak yang sering mendapat perlakukan kekerasan dari orang tua atau bisa juga karena pola asuh yang salah.
Problem hubungan sosial misalnya seseorang yang sering dikucilkan, menjadi korban bullying atau juga seseorang yang minder dan merasa sangat tidak percaya diri. Serta banyak lagi problem lainnya yang bisa jadi faktor penunjang.