Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Menjadi "Sleeping Investor" di Usia Muda, Kenapa Tidak?

7 Maret 2021   01:19 Diperbarui: 7 Maret 2021   11:11 15267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, inflasi juga bisa terjadi karena adanya peningkatan permintaan untuk jenis barang ataupun jasa yang tertentu. Dalam kasus ini, peningkatan atas barang atau jasa terjadi secara keseluruhan. 

Peredaran uang yang terlalu tinggi juga akan mengakibatkan terjadinya krisis inflasi. Kondisi ini adalah di mana ketika barang yang ada jumlahnya tetap namun uang yang beredar di masyarakat menjadi lebih banyak bisa mengakibatkan inflasi pada suatu negara.

***

Agar kita sedapat mungkin terhindar dari dampak penurunan nilai uang, maka diperlukan langkah dalam menyelamatkan aset, yaitu dengan investasi.

Investasi itu bertujuan mengembangkan nilai aset yang kamu miliki saat ini sehingga nanti pada jangka waktu tertentu nilai asetmu dapat mengikui pasar uang maupun inflasi.

Inflasi akan menggerus nilai uang dari waktu ke waktu, termasuk investasi. Oleh sebab itu, investor harus membeli produk investasi dengan tingkat pengembalian yang lebih besar atau setidaknya sama dengan tingkat inflasi. Dengan demikian, inflasi tidak akan berdampak buruk pada investasi.

Sebagai contoh pada tahun 2019 Indonesia mencatatkan inflasi sebesar 2.72%, maka sebagai investor kamu harus memilih instrumen investasi yang bisa memberikan keuntungan diatas inflasi. 

Misalnya investasi emas. Berdasarkan grafik harga beli kembali atau buy back emas Antam 2019, pada awal Januari tahun 2019 harga beli kembali atau buy back Emas Antam berada pada harga Rp 593.000.

Pada 31 Desember tahun 2019 harga beli kembali atau buy back Antam berada pada harga Rp 678.000. Kenaikan harga emas atau buy back yang terjadi sepanjang tahun 2019 sebesar 14,33%.

Maka dalam kondisi normal investasi emas pada saat itu cukup menjanjikan karena prediksi keuntungan sekitar 14.33% jauh diatas inflasi sebesar 2.72%. Sehingga perkiraan kasar nett profit adalah sebesar 14.33% - 2.72% = 11.61%.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun