Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Vaksin Tak Bisa Menjamin, Kesadaran dan Kemandirian Lebih Penting

25 Desember 2020   15:57 Diperbarui: 25 Desember 2020   16:31 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernyataan Presiden Jokowi soal gratisnya vaksin memang melegakan. Tapi apakah benar cukup dengan vaksin kita terbebas?

Kalau Anda perhatikan akhir-akhir ini beragam komentar, pendapat dan opini seputar vaksin Covid-19 bermunculan di media-media sosial. Ada yang sepakat, sebagian lagi menolak, ada yang skeptis, selebihnya optimis dan banyak lagi lainnya.

Wajar sih karena isu ini cukup sensitif dan berpengaruh terhadap hampir semua aspek kehidupan. Ekonomi misalnya, dengan berita kehadiran vaksin menimbulkan sentimen positif sehingga investor juga mulai menaruh kepercayaan kepada Indonesia.

Sektor pariwisata, tentu dengan berita vaksin ini memiliki harapan besar terhadap pulihnya kondisi. Yang paling pasti dan langsung berdampak positif adalah sektor kesehatan. Bagaimana tidak, perkembangan saat ini justru menunjukkan tanda-tanda kenaikan angka positif.

Jumlah Rumah Sakit di berbagai kota dan kabupaten mulai over kapasitas lagi. Kebetulan saya berdomisili dan bekerja di Kota Malang. Update terbaru data menyebutkan bahwa angka positif mengalami peningkatan.

Dilansir dari medcom.id, Sekretasris Dinas Kesehatan Kota Malang mengatakan bahwa saat ini jumlah pasien dibandingkan dengan ketersediaan kamar perawatan sudah menyentuh angka 90%. Lonjakan kasus positif disebabkan mengendurnya pelaksanaan protokol kesehatan oleh masyarakat.

Ditambah banyaknya liburan panjang akhir pekan sehingga membuat penyebaran kembali merajalela. Memang sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi, namun pertanyaan besarnya mau sampai kapan kita terus mengandalkan pemerintah, Rumah Sakit serta petugas medis.

Bukankah jumlah mereka terbatas, saya sangat yakin pemerintah sudah berusaha keras untuk memberikan pelayanan serta kontrol penambahan kasus positif. Tetapi rekan-rekan, mereka juga butuh bantuan dari kita sebagai masyarakat untuk bekerja sama bahu membahu mengatasi masalah bersama ini.

Penting juga menjadi catatan bahwa vaksin sampai dengan detik ini belum juga didistribusikan. Masih ada beberapa tahapan untuk lolos uji kemudian dibagikan.

Selain itu prosedur vaksinasi juga memerlukan penilaian skala prioritas misalnya tenaga medis, orang tua, dan anak-anak yang didahulukan. Baru kemudian selebihnya dikalangan umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun