Tingkat kesembuhan Covid-19 di Provinsi Jawa Timur tercatat 78.93 persen. Angka tersebut bahkan menempati posisi tertinggi di Pulau Jawa. Peringkat kedua ditempati DKI Jakarta (75,5 persen) disusul Yogyakarta (72 persen) peringkat ketiga.
Provinsi Banten bertengger diposisi keempat dengan persentase kesembuhan 69,9 persen, Jawa Tengah 62,3 persen diposisi kelima dan Jawa Barat 53,43 persen sebagai penghuni peringkat enam.
Kabar tersebut disampaikan melalui media sosial Instagram @jatimkita_ Informasi yang cukup menggembirakan di tengah upaya membangun semangat optimis mengatasi problem Covid-19. Pemerintah baik provinsi maupun daerah berlomba untuk tidak hanya menekan angka penambahan kasus positif, tetapi juga peningkatan persentase kesembuhan warga yang dirawat.
Sumber lain dari ditjen P2P kementerian kesehatan juga menyatakan data yang hampir sama per tanggal 5 September 2020.
Belum juga usai masalah "Disiplin" mengenakan masker, sekarang kita harus dihadapkan pada larangan menggunakan masker scuba dan buff karena dinilai tidak cukup efektif menangkal virus. Entah darimana asalnya, namun beberapa sumber salah satunya anjuran dari PT Kereta Commuter Indonesia yang cukup viral menyebabkan wacana itu menguat.
Infografis dan caption diatas kemudian menjadi perbincangan hangat. Kalimat "hindari masker scuba dan buff yang hanya 5% efektif dalam mencegah terpaparnya debu, virus dan bakteri" membuat sebagian besar orang meyakini bahwa masker jenis itu sudah tidak layak sebagai perisai diri.
Gencarnya pemberitaan semakin menenggelamkan popularitas masker scuba dan buff yang selama ini merajai peringkat kompetisi penjualan masker. Padahal sejak enam bulan kebelakang mereka dipandang sebagai jenis masker yang sangat nyaman dan sesuai kebutuhan karena harganya terjangkau.
Bahkan ketenaran dua jenis masker itu bisa memberikan lapangan usaha baru. Masyarakat yang bisnisnya terdampak atau mereka yang terimbas pengurangan karyawan perusahaan, banting setir mencoba peruntungannya dengan menjual masker.