Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

5 Tips Menghindari Risiko Gaya Hidup Sedentari bagi Pekerja Kantoran

7 September 2020   16:13 Diperbarui: 9 September 2020   03:00 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerja di kantor | Sumber: lifehack.org

Pada era teknologi saat ini, manusia sangat dimanjakan dengan berbagai macam kemudahan. Misalnya untuk pesan makanan atau minuman tidak perlu datang ke warung atau restoran. 

Cukup dengan mengaktifkan aplikasi seperti pesan antar makana, pesanan Anda sudah diantar langsung di depan rumah. 

Contoh lain saat Anda ingin belanja, sekarang bisa dilakukan melalui media online, barang yang Anda inginkan dikirimkan via kurir. Tinggal tunggu beberapa hari sudah sampai. Sangat mudah bukan?

Di satu sisi berbagai macam kemudahan di atas memang menjadi keuntungan tersendiri, namun di sisi lain jika hal ini tidak diimbangi dengan baik, maka bisa-bisa Anda terjangkit gaya hidup "sedentari".

Gaya hidup sedentari adalah kebiasaan-kebiasaan dalam hidup yang tidak melibatkan banyak aktivitas fisik atau dengan kata lain minim bergerak.

Pendapat lain menyebutkan bahwa gaya hidup sedentari identik dengan penyakit duduk atau sitting disease. Dikatakan demikian karena sebagian besar sedentari terdiri atas kegiatan-kegiatan dengan pengeluaran energi sangat rendah. Kalau istilah gaulnya ialah mager atau malas gerak.

Lebih memilih mengendarai kendaraan (motor atau mobil) daripada berjalan atau bersepeda, duduk berlama-lama mengerjakan tugas di kantor, menggunakan media sosial dan menonton televisi dalam jangka waktu berlebihan adalah sebagian kecil contoh gaya hidup sedentari.

Masalah gaya hidup sedentari ini telah mendunia, mengutip pernyataan WHO dalam jurnal bulan April 2020 menjelaskan bahwa perilaku sedentari adalah satu dari sepuluh penyebab kematian.

" Sedentary lifestyle is a major underlying cause of death, disesase and disability. Approximately 2 millions deaths every year are attributable to physical inactitvity, and preliminary "

Tak ayal gaya hidup terebut sangat berisiko menimbulkan masalah kesehatan. Risiko akan semakin besar jika seseorang juga tidak mengatur pola makan seimbang, memiliki kebiasaan tidak sehat seperti merokok atau minum minuman beralkohol.

Obesitas, penyakit ginjal, hepatitis, jantung koroner, kanker, dan kematian mendadak adalah contoh-contoh masalah kesehatan yang mungkin saja bisa dialami orang dengan perilaku sedentari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun