Mohon tunggu...
Faridhian Anshari
Faridhian Anshari Mohon Tunggu... -

Seorang spectator sedari kecil yang "kebetulan" menjadikan sepakbola sebagai teman dan ramuan dalam eksperimen ajaibnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mari Menjadi Ahli Nujum Piala Dunia

13 Juni 2018   01:48 Diperbarui: 13 Juni 2018   02:09 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar diambil dari bbc.co.uk

Apa yang dinantikan oleh sebagian orang Indonesia dalam beberapa hari terakhir di pertengahan bulan Juni 2018 ini? Jika mau jawaban cepat jelas dan padat pasti yang akan muncul adalah liburan, mudik dan lebaran. Hal yang lumrah dan terjadi setiap tahun dalam kalender duduk bernuansa kabisat yang selalu terpampang disamping komputer di meja kantor kesayangan kita. 

Lebaran memang selalu menjadi hal yang dinantikan. Bertemu sanak famili, makan ketupat opor ayam, hingga baju baru yang tersedia dalam midnight sale di sepertiga malam akhir Ramadhan, mungkin akan selalu menjadi memori terindah bagi setiap orang yang merayakannya. 

Namun, untuk yang tidak merayakan? Lebaran menjadi kata kerja yang berubah sifat, tepatnya berubah menjadi liburan. Liburan yang oleh pemerintah di akomodasi selama beberapa hari dengan tanggungan gaji yang terus mengalir walau sebenarnya mengambil jatah cuti tahunan. 

Uniknya, dalam lebaran tahun ini, bagi yang merayakan atau pun yang tidak, ada satu hal yang patut dan harus dirayakan. 64 pertandingan akbar antar negara yang ter saji dalam 40 hari, pertarungan para pesepak bola yang katanya paling jago se-jagad raya, serta kemasan drama sepakbola yang cuma ada setiap empat tahun sekali. Yup, Piala dunia sepakbola kembali lagi dengan sejuta drama yang akan membungkus sebuah pertandingan yang memperebutkan piala Jules Rimet.

Bohong kalau piala dunia selalu mudah ditebak dan sudah jauh-jauh hari tertera nama siapa saja yang akan bermain di partai final dan memegang piala yang konon katanya merupakan benda yang paling diinginkan oleh setiap manusia yang memutuskan menjadi pemain sepakbola di dunia ini. Piala Dunia yang kali ini akan bertempat di Rusia, negara sang Kaisar Vladmir Puttin, hingga negara yang melahirkan seorang kiper bernama Lev Yashin. 

Manusia yang hingga kini menjadi satu-satunya pemain berposisi penjaga gawang yang meraih pemain terbaik dunia (yang tidak dapat dicapai oleh seorang Peter Shilton, Oliver Kahn, Iker Cassilas, hingga Gianluigi Buffon - apalagi Loris Karius). Rusia menjadi negara tuan rumah pertama dalam gelaran Piala dunia sepanjang sejarah yang menempati ranking FIFA paling rendah dari 31 peserta negara lain. Posisi yang mungkin akan digeser oleh Qatar dalam empat tahun kedepan. 

Namun, hal tersebut tidak menutup gegap gempita warga Rusia yang siap menjadi tuan rumah dengan nuansa berbeda dalam gelaran olahraga terbesar didunia, setelah Olimpiade. Walaupun, kalau dilihat dari beberapa meme hingga cerita yang berkumandang di internet, warga Rusia sendiri sangat pesimis dengan tim nasional mereka, yang terlalu sering digambarkan sebagai sayuran yang layu. 

Miris sebenarnya jika dibandingkan dengan betapa bangganya warga Afrika Selatan saat negara mereka mentas di Piala Dunia 2010 hingga kegilaan The Reds - sebutan penggemar Korea Selatan yang selalu memenuhi stadion siapapun yang bertanding di Piala Dunia 2002, ketika mereka menjadi tuan rumah bersama dengan Jepang. 

Nah, mumpung Piala dunia berada dalam jangkauan beberapa jam lagi, tidak salah kan kalau saya berniat menjadi ahli nujum atau peramal dadakan layaknya para kesohor yang menebak-siapa juara dunia berikutnya. Saya sendiri condong percaya dan tertarik dengan prediksi para jagoan bola yang bisa tiba-tiba menempatkan Mesir sebagai juara dunia baru. Ya, namanya juga ramalan ya, terkadang bisa datang dari kesenangan seseorang akan seorang pemain hingga sudah menjadi fans fanatik yang selalu mengabdi untuk sebuah tim nasional, maupun ramalan yang bisa berangkat dari wangsit tidak terkira seperti mimpi maupun iseng main ke kuburan untuk berburu ilmu pintar. 

Namun, apapun itu saya percaya bahwa ramalan adalah hal yang sebaiknya harus diutarakan dan jangan di pendam. Kenapa? karena kelak kalau ramalan kita terbukti benar 100%, kita pasti akan menjadi populer dalam lingkup nya masing-masing. Bahkan bisa saja menjadi kaya mendadak (kalau ini, ramalan yang terintegrasi dengan judi- kalau bisa jangan ya). So, mari kita meramal layaknya para peramal yang dalam setiap piala dunia selalu diidentifikasi dengan binatang. Dulu gurita, sekarang kucing, capede!. Semoga ramalan saya yang didukung oleh beberapa data yang saya tahu selama satu tahun terakhir dapat menjadi acuan dalam merenung. Ingat bukan berjudi.

gambar diambil dari www.premiumtimesng.com
gambar diambil dari www.premiumtimesng.com
Mari kita mulai dari grup A, dimana bercokol sang tuan rumah Rusia, negara timur tengah langganan Piala Dunia - Arab Saudi, sang juara Piala Dunia perdana - Uruguay, hingga negara yang disebut sebagai salah satu kuda hitam gelaran Piala dunia kali ini, Mesir. Sebenarnya ini adalah grup yang cukup merata baik dari tingkat permainan hingga potensi pemain yang akan menjadi bintang dalam grup ini. Kenapa saya sebut merata? Uruguay bukanlah Uruguay yang menjadi jagoan di tahun 2010. 

Memang, dalam skuad resmi mereka masih bercokol nama Luis Suarez hingga Fabian Carini sang kiper yang berdoa berkali-kali ketika Asamoah Gyan gagal menjebol gawang nya di perempat final Piala dunia 2010. Namun kekuatan yang dimiliki Uruguay sebenarnya hanya bercokol pada permainan Suarez yang membabi buta dan berharap tuah kepala dan kaki Cavani yang tidak sial seperti di Liga Champions musim ini. 

Sedangkan Mesir, lagi -lagi nama Mohammed Salah pasti menjadi jagoan. Nama lainnya Mohammed El Neny yang menjembatani lini tengah dan belakang layaknya di Arsenal. Namun, Mesir tetaplah negara yang bisa dikatakan sebagai one man country. Kisah mereka mirip dengan Portugal di Piala Dunia 2010, yang terlalu mengandalkan Ronaldo sehingga ketika Ronaldo bermain buruk, terganggu lah mental seluruh tim. Sedangkan dalam pertandingan pembuka melawan Uruguay, Sang Messi dari Mesir ini hampir dipastikan belum bisa bermain akibat ulah Sergio Ramos dalam Final Liga Champions, akhir mei lalu. 

Bisa dibayangkan, permainan tim yang sangat mengandalkan Salah akan berjuang melawan Uruguay yang hingga detik ini masih full team. Arab Saudi sendiri sepertinya hanya kana menjadi teman bertanding untuk tiga negara lain di grup ini. Kali ini saya menjagokan Rusia untuk lolos dari grup ini. Salah satu faktornya adalah dukungan dari penonton tuan rumah serta potensi beberapa pemainnya yang belum ter lacak oleh Hector Cuper dan Oscar Tabarez. So, menurut saya Uruguay akan keluar sebagai juara grup dan didampingi oleh Rusia sebagai runner up. 

Beralih ke grup B, yang diisi oleh juara Dunia 2010 - Spanyol, Juara Eropa edisi terakhir -Portugal, Macan Afrika yang akhirnya menyentuh Piala dunia lagi - Maroko, dan negara yang berpotensi menjadi pemanis unik layaknya dalam Piala Dunia 1998- Iran. Kalau menebak kasat mata, jelas nama Spanyol dan Portugal pasti akan menjadi dua tim yang akan lolos ke babak berikutnya. 

Namun, yang menjadi batu sandungan adalah kedua tim akan bertemu pada pertandingan pembuka, dimana jika kedua tim bermain imbang maka akan kesulitan mengejar salah satu dari Maroko atau Iran yang meriah 3 poin. Sebaliknya, jika salah satu dari Spanyol atau Portugal ada meraih kemenangan terlebih dahulu, dipastikan mereka yang akan keluar sebagai juara grup. 

Layak ditunggu bagaimana mental dan konsentrasi Spanyol yang diganggu oleh berita Julian Lopetegui sang pelatih yang menjadi penerus Zinadine Zidane di Real Madrid selepas Piala Dunia. Dalam sejarah Piala dunia jarang ada tim yang bisa fokus bertanding ketika mengetahui sang pelatih akan hengkang setelah gelaran selesai.  

Sehingga saya cukup pede menebak bahwa Portugal era baru dibawah pimpinan Ronaldo dan para junior dengan talenta besar layaknya Goncalo Guedes dan Andre Silva yang akan keluar sebagai juara grup dan Spanyol yang akan mendampingi mereka menuju babak 16 besar.

Selanjutnya adalah grup C. Grup yang didominasi oleh juara dunia tahun 1998-Prancis dengan talenta emasnya, ditemani oleh juara Euro 1992 - Denmark yang rasa-rasanya dalam piala dunia kali ini bisa sedikit mengeluarkan gelegar dinamitnya, serta Juara Asia yang sebenarnya merupakan anak tiri dari benua kuning-Australia, dan sang pendepak chili di kualifikasi Amerika Selatan-Peru. 

Grup ini jelas akan sangat didominasi oleh Prancis, yang akan mencobak-cabik tiga kontenstan lain. Pertandingan di babak grup seperti menjadi ajang uji coba adu ketajaman Anthony Griezman, Kylian Mbappe dan Ousmane Dembele. Bahkan dalam pertandingan akhir grup melawan Denmark, Les Blues akan menurunkan tim kedua untuk menyimpan tenaga pemain inti di babak 16 besar. Siapa yang mempunyai potensi tinggi menemani Prancis? Jawabannya cukup yakin, bahwa Denmark lah yang akan menjadi Runner Up mengungguli Aaron Mooy beserta pasukan Socceros lainnya serta Paulo Guererro yang akan menjajal Piala Dunia pertama sekaligus terakhirnya.

Jika ingin menyebut grup neraka, Grup D adalah jawabannya. Finalis empat tahun lalu-Argentina, ditemani oleh Kroasia yang sempat mengejutkan di Piala Dunia 1998, dan Nigeria yang selalu menjadi momok tersendiri untuk Argentina dalam gelaran babak grup Piala Dunia, hingga Islandia negara debutan Piala dunia yang tidak dapat dipandang sebelah mata, setelah mendepak Wales yang sudah bermimpi bermain di Piala Dunia setelah berpuluh-puluh tahun menjadi penonton. Jika menilik komposisi tim dan pemain yang dibawa ke Rusia, Argentina menjadi yang terdepan untuk lolos dari grup maut ini. 

Messi menajdi orang yang akan mati penasaran jika gagal memegang Piala dunia layaknya sang dewa sesungguhnya, Diego Maradonna. Walaupun tidak mengangkat Mauro Icardi, lini serang skuad Argentina tetap menjadi salah satu yang menakutkan dibandingkan 31 kontestan lain. Nama Sergio Aguero Angel Di Maria, Paulo Dybala, Gonzalo Higuain, hingga Christian Pavon akan menjadi hantu tersendiri untuk lini pertahanan Kroasia, Nigeria, dan Islandia. Nigeria sebenarnya mempunyai potensi yang menarik. 

Namun, komposisi tim yang dibawa merupakan beberapa pemain muda yang akan matang dalam empat tahun kedepan, dan mungkin skuad yang diisi oleh Alex Iwobi hingga Kelechi Iheanacho akan lebih di proyeksi kan untuk Piala Afrika tahun depan. Tapi jangan salah, Nigeria tetap akan menjadi bintang dalam Piala dunia kali ini, namun lebih kearah fashion yang menjadi keunikan tersendiri. Jersey sang elang hijau diprediksi akan menjadi jersey ter laris di tahun 2018 ini. Islandia sebenarnya akan menjadi batu sandungan lewat permainannya yang tidak tertebak oleh kontestan lain. 

Negara yang sempat mengalahkan Indonesia di awal tahun ini, saya perkirakan hanya akan merebut posisi ketiga bersama Nigeria. Dimana, Kroasia yang akan mendampingi Argentina melaju ke babak berikutnya. Piala dunia kali ini  jelas akan menjadi ajang tersendiri untuk generasi emas Kroasia yang dimotori oleh Luca Modric.

Beralih ke grup E, grup yang seluruh kontestannya dipastikan akan berjuang hingga darah penghabisan untuk menemani Brazil melaju ke babak berikutnya. Juara grup jelas akan dipegang oleh Brazil dengan skuad semi baru yang rasa-rasanya sudah tidak dihantui oleh trauma kekalahan 7-1 dari Jerman di Piala dunia edisi sebelumnya. 

Nama-nama seperti Julio Cesar sudah diganti dengan dua kiper yang sama bagusnya Allison Becker dan Edinson Moares, sang Jendral lapangan tengah Oscar pun sudah dilengserkan dan diganti oleh Phillipe Coutinho, sedangkan pesakitan di lini depan seperti Fred dan Hulk sudah di luluh lantahkan dan diganti dengan striker Liga Inggris- Bobby Firminho dan Gabriel Jesus. Jelas Brazil akan menjadikan pertandingan di grup melawan Costa Rica, Swiss dan Serbia sebagai pertandingan persiapan melawan tim yang lebih canggih di babak berikutnya. 

Siapa yang akan menemani Brazil? ketiga tim lain mempunyai kualitas yang seimbang. Jangan lupakan Kosta Rika yang meajadi kuda hitam empat tahun lalu yang menyingkirkan Inggris dan Italia. Namun, sepertinya taji Keylor Navas dkk tidak akan se-mengerikan empat tahun lalu. Swiss bisa menjadi kerikil layaknya gol Gelson Fernandes ke gawang Spanyol di Piala dunia 2010. 

Namun hasil ramalan saya akan membuat nama Serbia menjadi pembeda di grup ini. Serbia menampilkan generasi terbarunya dengan nama Nemanja Matic dan Sergei Milankovic Savic sebagai double pivot yang akan membuat penyerang Swiss dan Kosta Rika menemui jalan buntu. Brazil akan dengan mudah lolos dari grup ini dan Serbia akan menjadi pemanis baru yang mendampingi Brazil ke babak berikutnya.

Sang juara bertahan Jerman akan memulai petualangan mempertahankan gelar di grup F melawan Meksiko. Grup yang sebenarnya cukup berimbang dan semuanya mempunyai potensi untuk menjadi runner up bahkan Jerman sekalipun. Kita mulai dari sang juara bertahan, Jerman yang sepertinya masih akan melaju jauh di Piala dunia kali ini. 

Namun, saya tidak bilang akan mudah menjadi juara di grup ini. Walaupun poros tim juara masih sama (Neuer- Hummels- Boateng - Kross - Khedira - Oezil - Muller), namun pelapis yang dibawa sebenarnya merupakan pemain-pemain hebat namun belum sarat jam terbang internasional. Palingan hanya Marko Reus dan Timo Wermer yang akan menempati starting eleven der panser. 

Hal ini yang akan menjadi ketakutan tersendiri untuk tim Jerman yang kalau-kalau para pemain inti harus berjibaku dan cedera ketika menghadapi tekel Rafael Marquez yang dipanggil lagi untuk Piala Dunia keempatnya. Selain itu nama Swedia juga menjadi ketakutan tersendiri. Dibawah kendali permainan Emil Forsberg Swedia lebih bermain kolektif dan bermain sebagai sebuah tim. 

Sangat berbeda dengan era Ibrahimovic jaman dulu, sehingga hal ini menjadi pembeda yang bisa membawa perubahan berbeda. Ingat, Swedia lah yang membuat Italia menangis dan bersiap-siap menjadi penonton sambil menyantap pizza dan spaghetti di musim panas kali ini. Korea Selatan? cukup menjanjikan, namun untuk gelaran kali ini yang jauh dari penonton fanatik nya, Korea cukup bertahan untuk tidak menjadi lumbung gol dari Thomas Mueller Javier Hernandez hingga Ola Toivonen. 

Jerman tetap akan keluar sebagai juara grup,a namun akan mempunyai selisih poin yang tipis dengan Meksiko dan Swedia dimana ramalan saya sepertinya akan meloloskan Meksiko ke babak berikutnya layaknya di edisi-edisi sebelumnya (sebagai langganan 16 besar). 

Di grup G, jelas nama Inggris yang akan menjadi sorotan layaknya di setiap Piala dunia yang diikuti oleh Three Lions. Sang juara 1966, akan ditemani oleh kuda hitam (yang kali ini) berubah menjadi Black Panther karena permainan dan skill individu pemainnya di atas rata-rata seluruh 3 kontestan lain. Generasi emas Belgia akan memainkan piala dunia keduanya dengan penuh perasaan tanda tanya dan berdoa agar terhindar sial menghadapi Argentina layaknya empat tahun lalu. Selain Inggris dan Belgia, grup ini akan di isi oleh Tunisia dan Panama- yang menjadi debutan kedua setelah Islandia untuk Piala Dunia kali ini. 

Persaingan di grup ini hanya akan menampilkan sisi menariknya ketika anak asuhan Southgate melawan pasukan pimpinan Roberto Martinez dan Thiery Henry yang baik pelatih dan pemainnya cukup kenyang asam garam liga inggris. Eden Hazard akan menunjukan sisi magis-nya dalam tiga pertandingan grup, layaknya sang senior Enzo Scifo yang sempat membawa nama harum Belgia dimasa lalu. 

Posisi tim di grup ini cukup mudah untuk ditebak. Belgia akan menang di seluruh pertandingan grup dan meraih nilai sempurna (9) dan ditemani oleh Inggris yang cukup beruntung bisa mengalahkan Tunisia dan Panama (poin 6), serta Tunisia yang mencoba pulang ke Afrika dengan sedikit nama harum, yang mengalahkan Panama (poin 3), dan sang debutan yang hanya bisa tersenyum karena cukup bahagia dapat bermain di Piala Dunia melawan pemain-pemain level internasional. Belgia dan Inggris akan melenggang manis ke babak 16 besar.

Nah untuk grup terakhir, grup H yang berisi keempat tim dengan ranking FIFA yang cukup seimbang. Polandia menjadi pengisi pertama grup ini karena ranking bagusnya di FIFA. Robert Lewandowski akan ditemani oleh rekan satu timnya di Bayern Muenchen, James Rodriguez yang kali ini didorong oleh rasa penasaran empat tahun lalu, akan membawa Kolombia terbang tinggi mengalahkan Jepang dan Senegal yang menjadi musuh lain di grup terakhir. 

Jika dilihat dari kekuatan, tidak ada yang menonjol layaknya Prancis di grup C maupun Brazil di grup E, namun justru grup ini yang paling membuat saya pusing untuk menebak siapa yang akan lolos ke babak berikutnya. Nama Jepang, akan saya eliminasi terlebih dahulu. Kegaduhan di tingkat federasi yang mengganti pelatih tim nasional, dua bulan menjelang Piala dunia dapat menjadi petaka besar untuk raksasa Asia sekelas Jepang. Kemungkinan besar Jepang hanya akan berjuang untuk tidak pulang dengan rasa malu karena menelan tiga kali kekalahan. 

Sehingga posisi runner up menjadi rebutan untuk Polandia dan Senegal. Kolombia pantas dikedepankan sebagai juara grup karena komposisi pemainnya yang rata-rata masih sama dengan tim kuda hitam empat tahun lalu. Polandia memiliki peluang yang besar, namun rasanya Senegal yang akan melaju ke babak berikutnya karena kolektifitas tim yang dimiliki. Jangan lupa Senegal memiliki penyerang sayap yang menurut saya setara level Neymar dan Willian Borges. 

Nama Saido Mane dan Keita Balde dapat menjadi pembeda melawan Polandia yang sepertinya masih akan terlalu bergantung kepada sang kapten, Lewandowski. So, Kolombia dan Senegal rasanya akan melaju bersama untuk melengkapi 16 kontestan babak perdelapanfinal Piala Dunia.

Itu dia hasil ramalan saya di fase grup Piala dunia 2018, yang rasa-rasanya masih akan meloloskan tim-tim besar ke babak berikutnya. Kemungkinan besar kuda hitam yang akan diperhitungkan adalah Denmark Serbia dan Senegal serta sambil berharap tuah tuan rumah dapat membawa Rusia berjalan jauh layaknya kiprah hebat mereka di Euro 2008. 

Kenapa saya tidak melanjutkan ramalan saya di level berikutnya, 16 besar 8 besar hingga meramal siapa yang akan menjadi juara? Jawabannya karena dengan meramal 8 grup saja, konsentrasi saya sudah terkuras belum lagi masih harus menanak nasi untuk sahur nanti, serta packing perlengkapan mudik. 

Semoga saya dapat melanjutkan ramalan lanjutan setelah beberapa pertandingan Piala dunia bergulir sekaligus untuk mengetes apakah ramalan saya jitu, atau saya hanya sekedar tebak - tebak berhadiah mengisi kolom tulisan saya. Anyway, selamat menonton Piala dunia 2018 dengan segala dramanya dan selamat ber-Lebaran. Mohon maaf jika ramalan saya melukai lahiriah dan batin anda. Cheers. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun