Mohon tunggu...
Faridhian Anshari
Faridhian Anshari Mohon Tunggu... -

Seorang spectator sedari kecil yang "kebetulan" menjadikan sepakbola sebagai teman dan ramuan dalam eksperimen ajaibnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Karius yang (Akan) Gagal Bersembunyi

27 Mei 2018   22:33 Diperbarui: 2 Juni 2018   23:12 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar diambil dari metro.com

Ketika beberapa saat menjelang semifinal Liga champions di Kandang Muenchen, beberapa wartawan kompak mendesak Joachim Loew, pelatih Timnas Jerman untuk memanggil Ulreich ke dalam skuat piala dunia sebagai pengganti Neuer yang cedera.

Mungkin saja, Loew pun sempat berfikir demikinan, namun ide dan gagasan tersebut langsung hancur lebur ketika sebuah blunder di ajang sekelas empat besar Liga Champions.

Dengan tindakan blunder Karius, saya yakin bahwa sebenarnya saat ini, Sven Ulreich bisa sedikit bernafas lega karena dirinya tidak lagi menjadi sorotan dalam rangkuman cerita Liga Champions musim 2017/2018.

Ulreich pasti merasakan apa yang telah dan akan dirasakan Karius dalam beberapa hari kedepan, namun dalam hati kecilnya pasti akan terbesit ucapan terima kasih kepada Karius karena jelas spotlight berubah arah, dan akan menyoroti Karius hingga awal musim depan.

Sebenarnya ada satu nama lagi yang menanggung beban separah Karius, namun dalam kadar yang jauh berbeda. Kasusnya juga terjadi pada Liga Champions musim ini. Namanya adalah Mile Sviliar, kiper muda berumur 17 tahun asal Belgia yang bermain untuk klub Portugal, Benfica.

Blundernya terjadi di awal musim Liga Champions, ketika dirinya diturunkan untuk menghadapi gempuran Manchaster United.

Kesalahan terbesar Sviliar adalah, dirinya gagal mengantisipasi tendangan lambung Marcus Rashford yang berbuah gol untuk anak asuh Jose Mourinho.

Prosesnya yang cukup miris, ketika bola yang ditangkap oleh Sviliar sebenarnya sudah melewati garis gawang, namun Sviliar bersikeras dengan muka innoncent-nya menganggap bahwa itu adalah hal lumrah yang terjadi dan dirinya berhasil menangkap bola dan semua berjalan dengan normal.

Namun, layaknya pepatah kuno Jawa bahwa akan selalu ada keberuntungan dibalik sebuah kegagalan. Keberuntungan tersebut tercermin dari pertandingan yang dihelat, masih meruapakan pertandingan tingkat awal yang belum menyedot atensi sebagian pecinta bola.

Sesudah itu pun, Mourinho dan beberapa pemain Manchaster United memeluk dan menyemangati Sviliar, dan menyebut kesalahan tersebut adalah kesalahan wajar seorang rookie.

Toh, dasarnya Sviliar adalah seorang debutan, yang baru bermain pertama kali, dan di umur yang cukup muda: 17 tahun. Gagal, namun masih mujur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun