Tiovanny Naomi atau kerap di panggil Feri. Sebagai fresh graduate Feri (19) lebih memilih untuk bekerja, "pengen punya penghasilan sendiri, biar kalo beli apa pake duit sendiri, biar bisa lebih menghargai uang juga, soalnya tau gmna susahnya cari duit," ucap Feri (19).
Dengan adanya pandemi, perusahaan harus lebih meningkatkan kebersihan tempat usaha dan menjamin ke sterilan barang maupun karyawan yang bekerja di dalam. Adanya pengecekan kesehatan serta sterilisasi harus dilakukan pihak perusahaan secara teratur.
"Jarak antar sewing aja cuma 30 cm, mejanya mepet," ujar Feri, padahal dalam protokol kesehatan, seharusnya tiap orang harus menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain. Dari pihak pabrik mewajibkan semua karyawannya mengenakan masker. Setiap karyawan yang tidak mengenakan masker akan diberikan surat peringatan dari pihak pabrik.
Selain dari fasilitas pabrik yang kurang, kesadaran tiap karyawan juga minim. "Apalagi kalo istirahat makan siang, mereka berkerumun tanpa memperhatikan protokol kesehatan," Tutur Feri. Tentunya dari faktor tadi menimbulkan keresahan bagi Feri dalam bekerja di pabrik. Kurangnya perhatian perusahan dan karyawan terhadap protokol kesehatan justru akan semakin meningkatkan resiko menyebarnya virus covid-19 di area pabrik.
"Harapannya ya.. itu tadi dari para pekerja punya kesadaranlah terhadap pandemi ini."