Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Membangun Menara Masjid Sebagai Simbol Syiar Islam

27 September 2014   15:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:18 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti menara Masjid Nabawi (dokumen pribadi)

Membangun Menara Titian muhibah ramadhan hari ke -2, saya berencana akan takziah ke Masjid yang terletak di komplek perumahan karyawan Taman Mini Indonesia Indah di daerah Pondok Gede Bekasi.  Masjid yang katanya merupakan masjid terakhir atau urutan ke 999 dibangun oleh Yayasan Amal Bhakti Pancasila yang di ketuai oleh  Bapak Presiden RI kedua Bapak Soeharto.  Namun apa hendak dikata, ketika   sudah siap siap   berangkat,  sang isteri tercinta mengajak awak ke rumah bawah.           ” Mumpung hari libur yok bersih bersih rumah”.  Ini titah, tak berani di tolak, jadilah muhibah ramadhan ditunda sambil mencari waktu asar atau waktu maghrib nanti guna muhiobah dari masjid ke masjid. Akhirnya sya memutuskan  mengangkat profil Masjid Jami Annur, masjid yang terletak didepan rumah.  Alasannya adalah karena ada beberapa bagian penting dari masjid yang belum diungkap seperti kata Bapak H. Subagyo sesepuh kampong kami.  Beliau mengatakan hal itu ketika selesai membaca buku ” Bukan Orang Terkenal”.  Pak Haji Purnawirawaan Polisi yang merupakan salah seorang jamaah tetap masjid mengatakan ” menara masjid kita belum pak haji ceritakan,…. ” serta merta  awak menyahut ” Siap komandan I will posting “(ini suara hati menjawab) , tetapi yang terdengar di telinga beliau : ” inggih mas,…”. Habib Umar Bin Ahmad Al Hamid, guru ngaji kami mengatakan :  ” kalau haji mau membangun menara masjid, jangan asal dirikan, contoh menara Masjidil Haram atau menara Masjid Nabawi. ” . Menara Masjid ada simbol syiar agama Islam. Dengan adanya menara yang tinggi maka lokasi masjid akan nampak dari jauh, sehingga jamaah musafir yang akan lebih mudah menemukan masjid untuk menunaikan shalat. Selain itu dengan adanya menara maka azan yang dikumandangkan akan mempunyai daya jelajah  lebih luas. Dengan mengucap Bismillahirahmanirrohim, pada bulan April 2005, peletakan batu pertama menara di lakukan oleh Habib Umar. Habib mendoakan semoga menara yang akan dibangun dengan waktu 90 hari dapat berjalan lancar. Kontraktor spesialis membangun menara masjid prototype menara Masjid Nabawi Madinah itu mengatakan bahwa menara masjid kami adalah menara urutan ke - 9 yang pernah mereka bangun. Hanya dengan bekal keyakinan, dana ketika itu ada di kas masjid Rp. 14.500.000 Khadimullah bertekad menyelesaikan bangunan menara yang diperkirakan menghabiskan dana Rp. 125.000. 000,- . Luar biasa, takjub, Subhanallah, entah dari mana dana untuk membantu membangun Rumah Allah itu datang, dana bantuan terus mengalir bak air. Sehingga sesuai dengan jadual 90 hari menara setinggi 33 meter akhirnya berdiri tegak di halaman muka masjid jami An Nur. Pada Tanggal 23 Juli 2005 bersamaan dengan 15 Djumadil Akhir 1426 H Menara di Resmikan dengan memahatkan prasasti di badan menara sebagai bukti sejarah bagi umat Islam

1343012418849690149
1343012418849690149
Prasasti tanda peresmian menara (dokumen pribadi)

Menyerupai Masjid Nabawi

Inilah kebanggaan khadimullah (kami mempiosisikan pengurus masjid dengan istilah pelayan rumah Allah) yang telah menegakkan syiar agama dilingkungan RW 05 Kelurahan Rambutan Komplek Polri Polsek Ciracas Jakarta Timur. Atas hasil musyawarah untuk mufakat khadimullah, kami menambahkan lagi kelengkapan masjid yang ber motto shalat fardhu seramai shallat Jum’at. Penambahan itu dimaksudkan agar masjid kami paling tidak bisa menyerupai Masjid Nabi Muhammad SAW, Masjid Nabawi di Madinah. Setelah berhasil membangun Menara yang sama profilnya dengan Menara Masjid Nabawi, Khadimullah mengganti cat kubah masjid yang tadinya berwarna putih menjadi warna hijau seperti warna kubah Masjid Nabawi. Kemudian dibagian dalam ada empat tiang yang dibuatkan profil seperti tiang tiang yang ada di Raudhah. Raudah adalah tempat mustajab untuk berdoa terletak di antara maqam Nabi dan mimbar. Nah kapan anda akan berkunjung ke Masjid Jami An Nur. Masjid yang mulai menuju capaian visi shalat fardhu seramai shalat Jum’at. Masjid yang terasa teduh dengan adanya mesin pendingin dibagian dalam masjid. Anak anak polisi yang selalu meramaikan masjid terutama bulan ramadhan. Masjid yang menyediakan tajil dan makan sahur untuk musafir. Masjid yang menyelenggarakan Shalat Tarawih 23 rakaat ditambah kulkas (kuliah ringkas).

134301319462508496
134301319462508496
Kubah di cat warna hijau menyerupai Kubah Masjid Nabawi(dokumen pribadi) Inilah Masjid yang berupaya dimakmurkan sesuai dengan Sabda Illahi : “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menuaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. at-Taubah:18).
1343013351842726943
1343013351842726943
Tiang dalam masjid yang menyerupai tiang tiang di Raudhah Masjid Nabawi(dokumen pribadi) Upaya memakmurkan masjid yangh didirikan oleh para Ulama dan personil Polri tahun 1962 ini dilakukan melalui 3 program utama. Ke-3 Program unggulan  itu adalah : 1. Tersedianya Imam Shalat tetap masjid (imam rawatib) 2. Bergulirnya 7 taklim dalam seminggu 3. Bangunan dan suasana masjid yang tenang,  nyaman dan aman Semoga keberadaan Baitullah ini akan menjadi saksi di akherat nanti sebagai pendamping anak manusia (yang penuh dengan kelalaian) ketika menghadap sang Khaliq. Amin ya Rabb Sobat, lokasi Hanya 82 langkah Masjid Jami An Nur dari rumah.   Alhamdulillah suara azan selalu terdengar melalui menara masjid yang dibangun seperti profil menara Masjid Nabawi Madinah. Sejak tahun 1986 kami menempati kediaman di dekat masjid ini, setelah mengontrak rumah di sekitar daerah pancoran Jakarta Selatan.Ketika tahun 1985 seorang teman menawarkan rumah dinas itu, serta merta isteriku setuju, alasannya pertama dekat dengan baitulllah, kedua dekat dengan tempat bekerja serta ketiga lingkungan sekitarnya yang bersahabat, aman dan nyaman. Jadilah hampir 25 tahun kami sekeluarga menempati rumah dinas kepolisian di dekat Polsek Ciracas Jakarta Timur. Ketika selesai menunaikan ibadah haji tahun 1998, kami diberi kepercayaan oleh Jamaah untuk menjadi Khadimullah Masjid. Walaupun sudah saya utarakan bahwa kami bukanlah seorang ustazd yang mengerti tentang agama, karena latar belakang adalah bidang kesehatan, namun jamaah mempercayakan tanggung jawab manajemen masjid, dengan catatan bahwa soal fiqh nanti akan di serahkan kepada ahlinya. Dengan bekal tekad semata mencari redha Allah SWT, jamaah bermusyawarah untuk memakmurkan masjid, akhirnya ibaratnya sebuah organisasi maka ditetapkanlah visi, misi dan prgram masjid. Visi : Shalat fardhu seramai shalat Jum’at. Misi : 1. Menyelenggarakan ibadah fardhu dan sunah serta menyelenggarakan taklim. 2. Menetapkan dan menunjuk Iman Rawatib tetap untuk Shalat fardhu. 3. Menjaga dan merawat bangunan fisik masjid agar nyaman untuk beribadah. Program :

1. Menyelenggarakan Sahalat fardhu dengan iman rawatib tetap.

2. Taklim Kitab Kuning, Kamis bada subuh : Habib Umar Bin Ahmad Al Hamid

3. Taklim Kitab Fiqh Rabu bada maghrib bersama Ustazd KH Misbahul Munir

4. Taklim Kamis Bada maghrib membaca surah yasin dan Shalawalt Nabi

5. Taklim Kitab Hadist Jum’at bada maghrib bersama Ustzd Lufhfi Harun

6. Taklim Fadhilah amal sabtu bada maghrib bersama Ustazd Dede Suhendar

7. Taklim Kitab Fiqh Minggu bada maghrin bersama Ustzad Iskandar Z

8. Taklim hari Putih setiap tanggal 14 bulan Hijriah

9. Menyelenggarakan peringatan hari hari besar Islam

10. Taklim keliling rumah jamaah

11. Melaksanakan program Zakat Infaq dan shadaqah

12. Menyantuni anak yatim setiap tanggal 15 Hijriah

13. Kegiatan kerja bhakti membersihkan baitullah

14. Wisata religi ke tempat ibadah

15. Kegiatan sosial kemasyarakatan bersama Rukun warga

16. Membangun fasilitas masjid seperti menara dan perluasan tempat ibadah.

17. Melaksanakan shalat subuh berjamaah pada tingkat kelurahan

Alhamdulillah dalam 4 periode kepemimpinan, lambat laun jamaah Masjid Jami An Nur semakin banyak dan memberikan peran yang bermakna bagi kehidupan lingkungan beragama.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun