Mohon tunggu...
Lagi Rame!
Garuda Muda Menunggu Macan-Macan Asia Bertarung
Fantastis, Timnas Indonesia Lolos Perempatfinal!
MK Menolak Gugatan Paslon 01 dan Paslon 03
Kartini: Perempuan, Keputusan Emosional, dan Gelitik Genetika
Mendongkrak Literasi Kartini 4.0
Seragam Sekolah, Beban Orangtua atau Simbol Kesetaraan?
Kamu pasti suka!
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahasa Perusuh

7 Januari 2023   19:18 Diperbarui: 7 Januari 2023   19:43 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik
Dokpri

 

Pergi ke pekan membeli sajadah

Untuk hadiah saudara di Langsa

Tetap lestarikan bahasa daerah  

Bahasa Indonesia Pemersatu Bangsa

 

Anda sudah tahu Bapak Dahlan Iskan pandai bicara Bahasa Cina. Sudah tahu karena hanya dengar - dengar dari orang tentunya. Awakpun begitu.

Ketika mendengar Pak Mario Setyo bicara serius tentang warisan harta di Tiongkok baru awak  Ainal Yaqin (percaya 100 %) Abah paseh bicara bahasa cina. Peristiwa itu terjadi  di Agrowisata  Agrinex Desa Cikeusik Pandeglang akhir tahun 2022  sewaktu 20 perusuh di masuk kan ke Kamp Disway.

Selain pandai ngomong logat Cina,  Abah juga lancar bahasa Arab. Harap maklum Beliau  Alumni dan Pemilik Pesantren. Bahasa inggris pun was speaking good lah.

Dua hari di Agrinex awak menikmati suasana komunikasi berbicara bahasa Ibu dengan 20 Perusuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

humaniora
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.