Usyah risaukan masa lalu
  Semangat bekarya untuk masa depan
Masuk ke pantun kedua. Mana pula rakyat berpikir masa lalu. Â Keadaan sekarang saja sudah morat marit. Â Orang orang kaya yang masih sempat merenung. Â Himbauan Usyah risaukan masa lalu . Masa lalu biarlah berlalu yang penting saat ini jaga Semangat bekarya untuk masa depan
Alhamdulillah wwak bisa tetap berkarya di bidang Literasi. Â Melalui Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) terpaksa juga menyesuaikan diri. Â Tidak bisa bergerak bebas sekencang zaman normal. Â Pandemi covid 19 Â merambah juga ke dunia jurnalistik terutama penerbitan buku.
Asal muasal kehidupan adalah dana. Kata orang melayu tak ada piti bagaimana mau bergerak. Â Jadi sekarang baru bisa dipilah dan dipilih antara kebutuhan Primer, Sekunder dan Tersier. Â Siapupun saat ini lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan primer.
Itulah  Pangan . Sandang dan Papan atawa busana dan rumah entah kapan dipikirkan.  Terutama makan itu lah itu yang sangat diperlukan untuk menegak kan tubuh agar bisa bergerak  Kebutuhan sekunder ntar dulu. apalagi kebutuhan jalan jalan di strata tersier ditunda samaoi kapan kapan.
  Wanita malayu disebut puan
  Pandai menyanyi pula menari
  Lakukan sesuatu sesuai kemampuan
  Tak elok pula memaksa diri
Terkhir Pantun ke 3. Lakukan sesuatu sesuai kemampuan Nah bicara soal kemampuan kembali lagi ke kampung tengah. Â Kampong tengah didefinisikan bebas oleh orang melayu sebagai perut. Â Perut harus terisi tiga perempat lambung. Â Barulah bisa mengerjakan tugas sesuai kemampuan.