Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Pantun Menjadi Artikel

12 Agustus 2021   08:00 Diperbarui: 12 Agustus 2021   08:06 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
    dokumen pribadi

    Usyah risaukan masa lalu

    Semangat bekarya untuk masa depan

Masuk ke pantun kedua. Mana pula rakyat berpikir masa lalu.  Keadaan sekarang saja sudah morat marit.  Orang orang kaya yang masih sempat merenung.  Himbauan Usyah risaukan masa lalu . Masa lalu biarlah berlalu yang penting saat ini jaga Semangat bekarya untuk masa depan

Alhamdulillah wwak bisa tetap berkarya di bidang Literasi.  Melalui Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) terpaksa juga menyesuaikan diri.  Tidak bisa bergerak bebas sekencang zaman normal.  Pandemi covid 19  merambah juga ke dunia jurnalistik terutama penerbitan buku.

Asal muasal kehidupan adalah dana. Kata orang melayu tak ada piti bagaimana mau bergerak.  Jadi sekarang baru bisa dipilah dan dipilih antara kebutuhan Primer, Sekunder dan Tersier.  Siapupun saat ini lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan primer.

Itulah  Pangan . Sandang dan Papan atawa busana dan rumah entah kapan dipikirkan.  Terutama makan itu lah itu yang sangat diperlukan untuk menegak kan tubuh agar bisa bergerak  Kebutuhan sekunder ntar dulu. apalagi kebutuhan jalan jalan di strata tersier ditunda samaoi kapan kapan.

    Wanita malayu disebut puan

    Pandai menyanyi pula menari

    Lakukan sesuatu sesuai kemampuan

    Tak elok pula memaksa diri

Terkhir Pantun ke 3. Lakukan sesuatu sesuai kemampuan Nah bicara soal kemampuan kembali lagi ke kampung tengah.  Kampong tengah didefinisikan bebas oleh orang melayu sebagai perut.  Perut harus terisi tiga perempat lambung.  Barulah bisa mengerjakan tugas sesuai kemampuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun