Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masih Untung Penyekatan Bukan Penyekalan

9 Mei 2021   13:41 Diperbarui: 9 Mei 2021   13:55 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen surya co.id

Assalamualaikum ,

Selamat sore sobat penulis nan elok hati.  Apa kabar, semoga baik dan sehat semua, Aamiin. Ketika awak keluar rumah tadi pagi menjelang siang tetiba timbul isnpirasi menulis.  Inspirasi itu datang sewaktu berbicara dengan Sekuriti Perumahan BHP. , pending Shalat Asar ,....

Lanjut...

Sekuriti Markus mengeluhkan tidak bisa mudik.

"Ada penyekatan di beberapa titik Pak Haji "

Awak tersenyum kecut mengingat nasib sama. Jauh jauh hari sudah berniat pulang kampong ke Tempino Jambi di hari lebaran. 24 purnama tak menjenguk tanah kelahiran.

Pulang kampung di hari raya di defenisikan sebagai mudik oleh Penguasa. Mudik khas Indonesia raya tradisi budaya nusantara.  Inilah kebiasaan turun menurun dari nenek moyang tradisi ritualpara perantauan.

Hanya prosesi sungkem ke Ayah Bunda nan dikejar, tidak ada yang lain.  Mohon doa dan restu agar sukses dunia akherat. Berjuang di kota dalam upaya hijrah mengubah nasib.  Syukur syukur terlimpahi rezeki sehingga posisi rakyat melarat menjadi konglomerat.  Aamiin.

Rasanya gimana ghitu bila tak mudik.  Ibarat baterai low bat nan tak di charge. Lemot sinyal lagi.   Memang sih ada video call, namun tetap saja prosesi sungkem tak bisa terwakilkan. Sedih senusantara

Sembari menghibur  awak menepuk bahu kanan  Markus  

" markus masih untung penyekatan bukan penyekalan, "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun