Ibu An Nissa berdebar apakah suanim berhasil membawa oleh oleh sembari sibuk menyiapkan takjil buka puasa. Kehidupan keluarga sederhana ini memang menyejukkan karena ada rasya syukur atas segala nikmat Allah nan di limpahkan. Kesederhanaan adalah kesempurnaan ketika dalam kondisi apapun semuanya dirasakan begitu nikmat.
An Nissa terkejut, kenapa ada mobil mewah yang berhenti di depan rumah. Siapakah gerangan. Belum habis keterkejutana si putri semata wayang tiba tiba dia melihat beberapa bungkusan besar parcel diturunkan dari mobil,........
Betapa gembiranya An Nissa, keinginan memilik parcel seeprti tetangga kaya kini telah terwujud. Muchlis berkenalan dengan keluarga kecil nan santun. Kini pengusaha sukses itu merasakan kembali suasana kesederhanaan di pesantren dulu. Begitu damai keluarga ini.
Setelah ifthor kemudian shalat maghrib berjamaah. Pengusaha muda bersahaja mohon izin undur diri. An Nissa mencium tangan tamu istimewa pembawa berkah nan hadir tiada terduga.
"Ini hadiah untuk An Nissa, jangan sampai batal ya puasanya"
An Nissa mengangguk seolah tak percaya ketika sebuah amplop tebal diterima. Rasa haru menggema didalam rumah kecil di pinggiran kota. Seolah malaikat turut menyaksikan kedamaian dan kebahagiaan perjumpaan 2 sahabat lama.
"Abang Adrial bila berkesempatan mampir di kantor, ada pekerjaan yang membutuhkan keahliaan kakanda"
Muchlis menyerahkan kartu nama sembari berpelukan hangat. Bukan balas budi namun inilah rasa syukur tak terhingga atas seizin Allah SWT diselamatkan dari kehidupan duniawi metropolitan nan tiada arah
The end
- Salam Literasi
- BHP, 18 Ramadhan 1442 Hijriah
- YPTD