Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Amplop Kecil

4 Agustus 2020   22:19 Diperbarui: 5 Agustus 2020   12:17 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amplop ukuran kecil kini menjadi sahabatku.   Inilah tempat mulia untuk menaruh uang kertas. Ketika uang disimpan dalam amplop dijamin bersih bebas kuman. satu lagi yang kurang diperhatiakan bahwa sesungguhnya uang didalam amplop menjadi rahasia berbau misteri bagi sang penerima.

Timbul tanda tanya.  Apakah isi amplop benar benar uang. Seandainya uang kira kira  barapa jumlahnya..  Paling tidak satu hal pasti keberadaan sang amplop membuat senang dan sedikit penasaran.

Sesudah diterima nasib amplop sungguh merana.  Ada ke - tergesa gesa-an sang penerima sehingga sampul amplop dirobek.  Dirobek paksa bersebab ingin cepat cepat membuka rahasia.  Terkadang saking buru buru justru sang uang ikut robek pula.

Memiliki amplop kecil terinspirasi dari Habib Abubakar Hasan Al Alatas.  Selasa pekan lalu saya menghadiri undangan Adinda KH. Burhanuddin bin H. Marjuki. Undangan Taklim di Pesantren Qotrun Nada Cipayung Citayem Jawa Barat.  Setelah 2 jam lebih menyampaikan Tausyah,  Habib mengeluarkan segepok amplop.

Ukuran amplop kecil sekira 110 x 70 mm. Habib Abubakar memanggil beberapa jamaah kemudian memberikan amplop. Berdasarkan penjelasan Pimpinan Pesantren,  Habib Abu Bakar seorang ulama dermawan. Beliau tidak berkenan di beri amplop.  Subhanallah.

Setiap orang dapat dipastikan pernah menerima amplop.   Suasana hati pasti gembira apalagi kalau amplop yang diterima berupa rezeki nomplok alias tak terduga.  Pegawai dan karyawan setiap akhir bulan menerima amplop gaji kecuali perusahaan atau instansi yang sudah menggunakan teknologi  transfer.

Sesungguhnya amplop menyimpan banyak rahasia.  Rahasia pribadi atau apalah namanya terutama ketika amplop itu berisi surat cinta.   Nantilah kita berkisah tentang surat cinta.  Mari fokus dulu ke tajuk utama yaitu amplop kecil

Sepulang dari Pesantren terpikir kenapa pula saya tidak menggunakan amplop kecil ketika bersedekah.   Selama ini infaq, sedekah atau apalah namanya derma di berikan begitu saja.  Uang kertas telanjang. 

Kenapa uang tidak dimasukkan kedalam amplop dalam artian ada pemuliaan.  Pemuliaan  untuk si uang sendiri dan juga bagi penerima hadiah. Menurut hemat saya, para penderma terlihat agak sopan malah terhormat  ketika  menggunakan amplop. Bagaimana pendapat anda ?

Di kediamam selama ini memang tersedia amplop, namum ukuran besar.  Amplop surat itu namanya.  Ketika memasukkan uang terlihat uang kekecilan. Bakan soal dilihat dari bentuk fisik uang saja tetapi nilai uang biasanya dimasukkan amplop tidak lebih dari 50 ribu rupiah.

Kemarin, Senin 3 Agustus saya membeli amplop ukuran kecil 1 dos. Harga murah hanya 15. ribu untuk 100 amplop.   Betapa senangnya hati ini, kini. Uang kertas kita yang 7 jenis itu sekarang memiliki baju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun