Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Puisi Pancasila (ku) Dibaca Penyair

28 Juni 2020   15:10 Diperbarui: 28 Juni 2020   16:49 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu ada rasa bangga membahana ketika pusi di baca  3 penyair.   Puisi itu bertajuk Pancasila Tercabik Cabik.  Pertama pembaca puisi seorang penyair dari Makasar Bro Petrus Paty.  Beliau memang seorang seniman khusus kosentarsi membaca puisi.

Saya mendapatkan  informasi terkait  puisi itu setelah share di media sosial.  Bertepatan dengan hari lahir Pancasila 1 Juni memang tepat sekali puisi itu di syiarkan.  Bila selama ini hanya sekedar tulisan puisi namun  ketika dibacakan eleh ahlinya maka seketika roh puisi itu hadir,

Anda bisa mendengarkan secara lengkap rekaman video di youtube pada link ini.

Animasi puisi Pancasila Tercabik Cabik di design sedemikian rupa sehingga selain mendengarkan suara nan bersemangat pembaca bisa juga membaca narasi puisi.  Terima kasih sahabatku Petrus Paty.

dok kang Udin
dok kang Udin
Dilain kesempatan Puisi Pancasila Tercabi Cabik saya temukan juga di chanel you tube.  Kali ini dibaca oleh seorang seniman Kang Udin.  Beliau adalah sastrawan tokoh masyarakat di daerah Jawa Barat.  Ini Link.

Selain membaca puisi, Kang Udin memberikan pengantar berupa anjuran pentingnya setiap warga negara Indonesia memahani dan menghayati serta mengamalkan Pancasila secara baik dan benar.

tercabik-5ef85536097f3611a7190fa3.jpg
tercabik-5ef85536097f3611a7190fa3.jpg
dok Gus Arya

Satu lagi Puisi Pancasila Tercabik Cabik di bacakan dengan penuh semangat menggelora oleh Gus Arya.   Anda bisa menyaksikan sendiri Puisi itu seolah hidup dibacakan dengan perasaan  sepenuh hati.  Penghayatan Gus Arya sungguh sangat luar biasa. Selamat menyaksikan .

https://www.youtube.com/watch?v=igVbAiNjRjc

Singkat saja. Pada kesempatan ini selaku penulis Puisi,  saya ucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada ke 3 orang sahabat seniman.  Inilah cara kami  mengamalkan Pancasila melalui puisi.  

Puisi itu di tulis 1 Juni 2020 di kompasiana.com (Baca: [Puisi] Pancasila Tercabik-cabik)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun