Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Raya Nyepi Sejatinya Adalah Lockdown

24 Maret 2020   14:29 Diperbarui: 24 Maret 2020   23:14 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Hari Raya Nyepi Sejatinya Adalah Totally Lockdown Catatan Thamrin Dahlan 

Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. 

Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit. 

Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta).

Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali.

Kopi Semendo hangat tanpa gula benar benar suguhan manyus di kediaman Pak RW 06 Kelurahan Dukuh Jaktim di Selasa Pagi nan cerah 24 Maret 2020. 

Ngobrol enteng berjarak sedepa sesuai physical distancing dengan Pak Adityawarman, Uda Rudy Chaidir dan Bli Dewa saya mendapatkan ilmu pengetahuan baru. 

Yes fakta tak terbantahkan bahwa sesungguhnya Hari Raya Nyepi sejatinya adalah Totally Lockdown at Bali Island. 

nyepi1-5e79dfd0d541df184528f462.jpg
nyepi1-5e79dfd0d541df184528f462.jpg
dokpri

Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap tahun Baru Saka. Hari ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup. Untuk itu umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka.(wikipedia)

Warga di Pulau Bali sudah terbiasa nyepi yang kini disebut sebagai lockdown. Bahkan tanpa upaya palsa dari pemerintah berkuasa mereka patuh 100 persen berada dalam rumah. Tanpa penerangan listrik hanya berteman lilin-lilin kecil.

Semua aktivitas manusia berhenti. Tidak ada penerbangan selama 24 jam. Secara internasional semua paham dan patuh serta menghormati Hari Raya Nyepi.

Menurut sahabat juga tetangga di BHP Bli Dewa bahwa Nyepi bertepatan kehadiran virus korona.  Bisa jadi peristiwa ini  sebagai isyarat agar manusia bersahabat dengan alam semesta. Pada suasana nyepi diharapkan manusia berdiam diri,  tenang jangan gaduh dulu biarlah makhluk itu leluasa "lewat".  Biarkan mereka aman tenteram dan nyaman,  jangan diganggu perjalanan makhluk itu  menuju alamnya.

Selamat Hari Raua Nyepi, 25 Maret 2020.  Semoga Bahagia Sejahtera untuk kita semua.  Pesan nan tersimpan dari Hari Raya Nyepi dikaitkan dengan Virus Korona mengngatkan manusia sebagai makhluk sempurna supaya selalu berdamai dengan alam semesta.  Perlu disadari bahwa di alam semesta ini ada maklhluk makhluk lain yang hidup  dialamnya oleh karena itu adalah bijak tidak ketentraman mereka.

Waallahualam

Salamsalaman

BHP 240320

TD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun