Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyelamatkan dan Mengabadikan Buku dari Ancaman Banjir

26 Februari 2020   18:53 Diperbarui: 27 Februari 2020   08:53 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Buku ya buku memiliki makna sangat berarti bagi para pembaca mania. Buku sejatinya adalah sahabat setia yang bersedia menemani dimana saja dan kapan saja.

Entah anda sedang gembira ria atawa ketika gundah gulana buku teman nan rela menghibur tanpa banyak tingkah. Itulah sebabnya awak berupaya semaksimal mungkin bagaimana merawat buku. Tanpa disadari jumlah buku dirumah dari bulan kebulan semakin banyak maka disediakanlah rak lemari khusus buku.

Jadilah dirumah ada perpustakaan pribadi yang saat ini masih belum punya nama. Terpikir pula ingin memberi nama sesuai Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan agar berkesesuaian dengan niat memuliakan dan mengabadikan buku.

Banjir besar 1 Januari 2020 melanda Jakarta dan sekitarnya memberikan pelajaran berharga bagaimana cata terbaik menyelamatkan buku. Pasalnya musibah di awal tahun itu banyak buku yang terrendam air. 

Warga di Perumahan Bumi Harapan Permai tidak menyangka banjir sampai masuk rumah. Inilah pertama kali sejak tahun 2011 bermukim dikawasan Kelurahan Dukuh RW 06  air masuk sampai ketinggian lutut orang dewasa.

dokpri
dokpri
dokpri

Akibatnya beberapa buku terendam banjir karena tidak  sempat diselamatkan karena tidak mebgira air bisa setinggi iiu masuk kedalam rumah. Buku basah kuyup.  Sedih sekali terutama buku buku karya awak yang sudah diterbitklan sebanyak 25 buah. 

Untunglah masih bisa diselamatkan dengan cara menjemur di bawah terik matahari yang disaat musiam hujan masoih malu malu mengeluarkan sinar panas.  Tentu saja buku yang basah itu walaupun sudah di keringkan tetap saja bentuknya tidak sama dengan buku asli.

Berdfasarkan p[engalaman tersebut pada banjir jilid 2 kami sekeluarga sudah siap siaga. Ketika hujan tak henti henti seperti Selasa 25 Februari 2020 diperkirakan air akan naik lagi.  Bersegera menyelamatkan buku dengan cara memindahkan ketempat yang lebioh tinggi

Alhamdulillah  kali ini tidak ada buku yang terrendam. Kedepannya buku buku akan diungsikan ke lantai dua.  Biarlah mereka aman disana dari pada dipindah pindahlkan setiap  banjir melanda Jakarta. Sampai Bulan Maret 2020 sesuai predikdsi BMKG di Ibukota cuaca ekstrim berresiko banjir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun