Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebaiknya Kerajaan Agung Sejagat Dialihkan Menjadi Kesenian Ketoprak

17 Januari 2020   19:05 Diperbarui: 21 Januari 2020   22:27 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Heboh Kerajaan Agung Sejagat dilihat dari pendekatan sosial budaya lebih meanarik.  Agak sulit dan bisa lari kemana mana pembahasan kalau dilihat dari sisi lain.  Oleh karena itu langsung saja awak mengajukan saran kepada Pemerintah Berkuasa.

Saran tersebut sederhana saja yaitu hendaknya pemerintah mengubah saja istilah Kerajaan itu dengan Ketoprak. Ya sederhana bukan ? Biarkanlah mereka membentuk satu kelompok kesenian ketoprak. Sayang tuh seragamnya yang bagus bagus kalau tidak dimanfaatkan 

Seperti diberitakan Liputan6.com, Purworejo - "Pidato sedunia....Amerika dan Iran sebaiknya ke Purworejo," demikian budayawan dari studio Mendut, Sutanto, menulis di dinding media sosial, Facebook. Tulisan ini menjadi pengantar sebuah video pidato sebuah deklarasi Kerajaan Agung Sejagat.

Deklarasi dilakukan oleh sepasang suami istri di sebuah bangunan "keraton" yang memiliki sebutan Sinuhun dan Kanjeng Ratu. Deklarasi dilakukan di Desa Pogung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.

Kompas.com
Kompas.com

Dalam pidatonya, sang raja bercerita mengenai runtuhnya kerajaan Majapahit. Banyak pengawal berpakaian seperti perwira militer atau polisi. Seperti kerajaan pada umumnya, bangunan keraton itu memiliki singgasana yang ditempati pemimpin mereka dalam nuansa emas, merah, dan putih.

Fenomena munculnya kerajaan baru stok lama bisa jadi mengisyaratkan kegalauan masyarakat terutama para pengikutnya.   Hal ini berangkat dari kekosongan kesenian ketoprak yang semakin hari semakin tidak jelas perkembangannya.  Artinya warga butuh hiburan ditengah kesulitan ekonomi misalnya.

Hiburan ketoprak adalah hiburan rakyat.  Mungkin para pengikut Sinuhun Kerajaan Ratu Sejagat berpikiran sederhana pula.  Lumayan cita cita selama ini ingin menjadi abdi dalem tercapai. Terus terang mengenakan baju seragam kerajaan memeng keren.  Itulah sebabnya mereka tertarik karena selama ini jarang jarang atau tidak pernah sama sekali berbusana hebat seperti itu.

Oleh karena itu terlepas dari modus penipuan di penggagas kerajaan ada baiknya bagi para pengikut jangan pula di jadiklan tersangka.  Jujur mereka tidak paham apa apa tetapi tampaknya  lebih tertarik pada gaya gayaan mengenakan baju kerajaan.  Lihat saja busana itu dengan segala asesoris lambang bahkan katanya para opengikut diberi pangkat jabatan jendral.

Oleh karena itu hendaknya pemerintah melihat pergeseran budaya ini dari sisi sosial budaya.  Mohon diturunkan sosiolog dan pakar kemasyarakatan untuk menelisik fenomena budaya.  Seperti saran diawal tulisan ini bentuklah Kesenian Ketoprak untuk menampung aspirasi mereka. Silahkan manggung jangan dilarang sesuai peran masing masing.

Salamsalaman

TD 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun