Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nadiem Menggoda Khalayak

9 Desember 2019   06:25 Diperbarui: 9 Desember 2019   06:42 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi kompas.com

Cara berbusana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Indonesia Maju Nadiem Anwar Makarim menjadi perbincangan khalayak. Pasalnya ketika menghadiri satu acara di Universitas Indonesia Beliau mengenakan busana berbeda dengan tuan tumah dan pata tamu. Seru juga perbincangan soal bungkus seorang anak manusia yang dinilai tidak pantas diselaraskan norma kesopanan.

Awak tak hendak membela Nadiem tetapi hanya ingin melihat sosok seorang anak muda ketika lebih mengedepankan kerja dari pada assesoris. Malah dengan terang terangan awak tidak mempersoalkan Nadiem berpakaian casual sedemikian rupa. Toh dia masih berpakaian. Agak aneh juga ketika Nadiem malah pakai sarung menghadiri acara di depan umum.

Seperti diberitakan kompas.com beberapa waktu lalu, gaya berpakaian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim, ramai dibincangkan di media sosial. Salah satu video yang beredar di media sosial memperlihatkan Nadiem mengenakan kemeja hitam dengan lengan digulung, celana jeans, ujung baju yang tidak dimasukkan ke celana, loafer, serta tas ransel bak anak kuliah. Pada keterangan yang beredar, momentum tersebut merupakan kunjungan kerja Nadiem ke Jawa Timur.

Demikianlah pendadapat khalayak yang lebih membahas tuntas tampilan sekilas dari pada melihat secara keseluruhan kiprah seorang anak muda.pada zamannya. Kehadiran Nadiem mampu membelalakan mata ketika diangkat menjadi seorang terhormat yaitu jabatan Menteri. Posisi inilah seharusnya yang selaiknya diterima khalayak terlepas dia mau berbusana apa di setiap kesempatan.

Awak pikir bukan karean tidak memuliakan satu agenda acara namun kehadiran Nadiem hendaknya dilihat apa yang dilakukannaya dalam bentuk pidato atau sikap selama acara berlangsung. Nadiem memberikan suasana lain dari pada lain di dunia pendidikan ketika menyampaikan pidato di peringatan Hari Guru. Dengan caranya sendiri Mendikbud mendobrak birokrasi kolot yang selama ini menyelnggarakan satu acara tanpa makna.

Terus terang sambutan Nadiem tersebut memberikan semangat dalam artian mendudukkan kembali kesejatian kehadiran seorang duru di depan kelas. Gulu bukan sekedar menggugurlkan kewajiban ketika masuk kelas namun lebih jauh dari itu ditangan gurulah pembentukan karfakter generasi muda Indonesia ditompangkan.

Sekali lagi mari melihart seorang Nadiem bukan dari cassing, tetapi ikutilah kinerjanya membangun karakter Bangsa Indonesia melalui kewenangan lima tahun kedepan. Perlu diletakkan kembali dasar dasar pendidikan indonesia yang sangat berkualitas sehingga ketika sistem telah terbangun maka siapapau menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tinggal melanjutkan kebijakan tersebut

Apakah Nadiem akan berubah dengan versi kepantasan berpakaian dari khalayak yang lebih memikirkan casing ?, Awak piker tidak. Nadiem telah mengajarkan kepada saya betapa mempedulikan segala sesuatu yang tidak terlalu penting akan berlalu dengan sendirinya dan tidak produktif. Mari beri kesempatan selega leganya agar Mas Menteri bisa bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya kepada Tuhan Tang Maha Bijaksana dan tentu kepada seluruh Rakyat Indonesia.

Point yang ingin saya sampaikan disini adalah bahwa apa yang dilakukan Nadiem perihal berbusana adalah test kecerdasan emosional yang selama ini telah tertanam di pola pikir khalayak. Kenapa hanya melihat satu peristiwa dari sisi kepantasan dalam kata kutip, Memang ada rasa jengah ketika menyaksikan kehadiran seorang pekabat publik berpakaian seadanya. Tentu saja awak berharap anda tidak murka membaca tulisan saya ini, hahahahha

SalamsalamaN

TD

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun