Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Setelah Shalat Jumat Ajaklah Teman Makan

14 Juni 2019   10:56 Diperbarui: 14 Juni 2019   11:31 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesungguhnya  hari Jum'at merupakan berkah bagi seluruh alam dan isinya. Inilah penghulu dari semua hari.  Bersyukur ruh masih bersemanyam di badan. 

Sebagai umat Islam maka kewajiban menunaikan Shalat Jum'at selagi belum atau tidak punya uzur maka bersegera ke Masjid bersama teman teman. Terutama kaum pria dan anak anak ataupun walupun belum baligh ajaklah mereka menegakkan shalat Jum'at berjamaah sekalian.

Kemudian setelah shalat Jum'at ajaklah saudara keluarga dan kerabat ke meja makan.  Inilah kebaikan meniru keteladanan Para Nabi. Terutama Nabi Sulaiman memiliki keunikan.  

Sebagai Maharaja di raja sebelum rakyatnya makan maka Beliau pun tak hendak menyantap hidangan sendirian.  Selalu mengajak rakyat makan semeja dalam jumlah ribuan.  

Itulah kebaikan nan patut kita ikuti walaupun tak mampu setiap hari.  Upayakan setiap hari Jumat mentraktir makan.  Tentu saja segala sesuatu  disesuaikan dengan kekuatan dan iman dan kemampuan keuangan.  Terkait mengajak makan izinkan  awak  berkisah nyata  tentang makan bersama saudara baduy berikut ini

Krikil batu menghambat delman
Hati hati bawa penumpang
 Jum'at berkah seluruh alam
 Bersyukur diberi usia panjang

Membeli kebahagiaan melalui 2 botol madu dari 3 sahabat Suku Baduy Dalam  pada jamuan makan siang Sabtu 4/11/2017 di rumah makan padang Pasar  induk Keramajati Jakarta Timur. 

Saya membeli 2 botol Madu,  Tak tega menawar harga seratus lima puluh ribu sebotol mengingat perjalanan jauh puluhan kilometer dari kampong. Inilah pertemuan kedua secara fisik dengan sahabat Baduy.  

Sebelumnya bulan lalu saya bertemu mereka di Jalan Condet Raya. Padahal sebelumnya banyak sekali kesempatan bertemu namun selalu saja ada halangan. Beberapa kali berpapasan dengan suku baduy. 

Pernah sekali ketika 3  orang baduy berjalan kaki di jalan raya bogor Jakarta Timur. Mereka berjalan cepat tanpa mengenakan alas kaki.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun