Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Daripada Membahas Politik Kaki Dua Mending Menikmati Sop Kaki

15 September 2018   15:32 Diperbarui: 15 September 2018   15:49 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber dokumentasi busy.org

Catatan Budaya Thamrin Dahlan

Poltik Kaki Dua menggema kembali menjelang Pilpres 2019. Jamak saja seseorang berubah haluan politik terkait pertimbangan dunia akherat.  Adalah Hak Azazi seorang warga negara untuk  menentukan dan menetapkan pilihan politik. Hanya saja terkadang perubahan pilihan itu sedikit melanggar norma etika yang dirasakan dirinya sendiri bahkan terlebih bagi sahabat yang ditinggalkan.,

Bisa dikatakan norma etika politik tercoreng ketika perpindahan itu dilakukan secara frontal /  terus terang tanpa ada kata say good by secara terhormat.  Tiba tiba diumumkan ke publik, bahwa saat ini dukungan diberikan kepada pihak lain. Oh My God.

Satu hal yang tidak elok pula apabila pilihan itu adalah lawan politik dari dukungan sebelumnya.  Masih lebih elegan dan terhormat seandainya anda secara jantan menyatakan sikap netral. Nanti pilihan atau dukungan ditentukan di Kotak Suara sesuai dengan kaedah Pemilu Langsung Umum Bebas Rahasia (Luber)..

Seperti diberitakan detik.com Bakal capres Prabowo Subianto tak mau ambil pusing soal banyaknya anggapan Demokrat seakan-akan berpolitik dua kaki di Pilpres 2019. Prabowo menyebut sudah ada klarifikasi atas dugaan itu dan tetap yakin Demokrat tetap solid bersama koalisi.

"Saya kira itu media yang ingin membesar-besarkan. Sudah ada banyak klarifikasi saya kira," kata Prabowo setelah bertemu dengan SBY di kediaman SBY, Jl Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/9/2018).

Seperti dikatakan Bapak Prabowo seharusnya pada grass root para kader agar tetap bersikap tenang saja. Tidak perlu diambil pusing perpindahan dukungan toch sekarang  sudah terlihat konsistensi dan jadi diri masing masing. So pasti perubahan dukungan dukungan memiliki tujuan tertentu diluar dari prinsip hidup berpolitik.

Ketika masalah kaki dua awak diskusikan dengan sobat di media social serta merta timbul joke joke lucu. "Untung saja pilihan hanya dua paslon bagaimana pula seandainya ada 3, maka jadilah kaki tiga alias nama dagang obat untuk penyakit kulit kurap bin panu".  Inilah yang mungkin terjadi ketika masalah politik dijadikan sesuatu terlalu serius, Biarlah mereka berpindah haluan asalkan masih berpijak di atas bumi.

Apabila ada kaki dua maka ada juga kaki lima bahkan kaki seribu.  Memang kaki menjadi lebih penting fungsinya karena dengan kaki lah manusia bisa berdiri tegak.  AHY malah secara bercanda barucap "mana mungkin hanya satu kaki,  bisa pincang dong".  Padahal walau hanya punya satu kaki tentu bisa memakai tongkat sebagai pengganti.

Roda Politik Nasional semakin kecang bergulir seiring dengan semakin dekat waktu pencoblosan April 2019 di TPS.   Lucu saja ketika juru kampanye belepotan menyerang teman sendiri di masa kampanye 2014.  Tentu saja aneh apabila di buka jejak digital bagaimana beliau ketika itu (dulu) begitu semangat bahkan sampai mengebu ngebu memuji calon.  Entahlah,  awak rasa terjadi pergolakan di hati nurani  sehingga ketika berpidato kampanye terlihat tidak begitu lepas.

Kembali ke kaki dua, banyak sobat di media social mengatakan lebih baik kita bicara sop kaki yang lebih maknyus. Atau geli menyaksikan pedagang kaki lima di uber uber Satpol PP .  Ada juga teman yang menghubung hubungkan kaki dua dengan kaki tangan.  Memang sih ada relevansi namun awak tak hendak membahas lebih jauh.  Biarlah semua berkembang sesuai dengan kaedah politik dunia, tidak ada kawan sejati yang ada kepentingan sejati.

Salamsalaman

TD.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun