Penting nggak sih isi pertemuan dan pembicaraan mereka: Prabowo Subianto dan Joko Widodo? Jawabannya nggak. Karena peristiwa Sabtu pagi ini seperti anti tesis. Di mana sehari-dua di layar kaca ada perdebatan. Saling teriak. Bahwa rekonsiliasi Kubu 01 dan 02 mesti membawa pulang Habib Rizieq.
Nyata, nggak. Nyatanya nyegerin pertemuan keduanya. Ketawa-tawa, duduk di deret moda transportasi modern yang menjadi kebanggaan baru orang yang tiap hari beraktivitas ke Jakarta yang Gubernurnya atas sokongan Prabowo. Dan udaranya masih buruk.
Mestinya, setelah ini ya kita memikirkan ke depan tentang bangsa ini. Kemajuannya, ekonomi dan akhlaq (hm) para umaronya. Agar tidak lagi ngomongnya berseru-seru tak menentu. Seolah kebenaran hanya milik mereka yang "hafal ayat". Sejak ini, kayaknya: Apakah kita mau meluncur seperti MRT tanpa hambatan macet seperti yang selama ini menjadi pemandangan Jakarta. Untuk maju bersama.
Rekonsiliasi dari Lebak Bulus, bukan akal-akalan para penggoreng di panas wajan mereka. Tapi, tidak dengan Jokowi dan Prabowo.
Salam. ***