Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Prabowo Benar!

23 Mei 2019   06:40 Diperbarui: 23 Mei 2019   07:03 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Massa yang menggerudug ke -- terutama -- Bawaslu di Jalan Thamrin pada 21-22 Mei kemarin, mencengangkan. Kenapa? Karena dibarengi dengan aksi tak damai mereka, dan bahkan mengenaskan. Ada setidaknya enam orang meninggal.

Aparat dilempari dengan yang ada di sekitar pendemo: kelereng, batu, dan sejenisnya. Yang pada 21 Mei, sesungguhnya hingga pukul 18. 00 Wib damai. Namun ketika beranjak ke pukul 23. 00 mereka -- entah massa yang mana -- mulai anarkis. Hingga subuh, aparat perlu menyisir ke sekitar Tanah Abang, bukan di sekitar Kantor Bawaslu lagi.  

Bahkan hingga hari masih pagi, Rabu, massa -- sekali lagi entah yang mana -- melempari batu ke aparat dan Kantor Bawaslu. Pada 22 Mei ini, keadaan tak kunjung reda. Di studio televisi-televisi swasta nasional para nara sumber dengan berbagai tokoh diminta pendapat dan sarannya. Dari profesor berlatar (ilmu) keagamaan hingga ahli hukum tata negara.  

"Prabowo mestinya tidak hanya meminta demo yang damai. Tapi, meminta massa yang berdemo itu untuk mundur," tandas Prof Dr Komaruddin Hidayat, mantan rektor UIN Syarief Hidayatullah itu.

Permintaan yang wajar. Mengingat Prabowo-Sandi sudah menentukan sikap. Akan menggugat hasil rekap KPU lewat jalur hukum, ke Mahkamah Konstitusi. Artinya, acara demo itu sendiri dilakukan oleh siapa? Untuk apa mendemo Bawaslu. Kecuali untuk kepentingan pihak tertentu, sebutlah aktor intelektual. Sebutlah massa yang merasa kecewa dan sebagai saluran kekesalan. Sebagai hiburan bagi orang  luar Jakarta untuk berekreasi, kata salah satu sumber yang tampil di layar kaca dalam perkara ini.

Momen itu pun datang. Rabu tengah malam, Prabowo Subianto menyatakan sikap melalui video di twitter miliknya seperti  dikutip Detik. News (22/5). Dan ini penggalannya. Sebuah pemintaan benar seorang Capres bernama Prabowo Subianto.  

Karena itu, saya mohon supaya Saudara-saudara kembalilah ke tempat istirahatmu masing-masing, hindari setiap tindakan di luar hukum, kemudian selalu mengalah dan selalu patuh kepada ketentuan hukum. Ini adalah imbauan saya.

Sampai di sini, kita patut ikuti kata-kata Prabowo. Demi apa? Kemenangan bangsa dan negara Republik ini yang dulu berjuang melawan penjajah. Bukan menghalau segelintir syahwat politik sesaat. 

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun