Kayaknya kita kenal, deh. Siapa? Embel-embel di belakangnya itu, lho? Oh, iya ya. Mantan isteri Prabowo Subianto? Tak salah.
Trus, kenapa? Dia akan turun ke jalan. Hah! Ngapain? Ya, sebagai pejuang demokrasi. Bener? Lha, iya. Masak nggak ngebela Kubu 02. Di mana ikut Partai sodaranya, Partai Berkarya yang ikut nggabung di situ.
Simak kata-katanya yang mirip demonstran semisal Budiman Sudjatmiko, Adrian Napitupulu, Fajroel Rachman dan bahkan Amien Rais yang menggulingkan bapaknya -- sekarang berjuang bareng. Bahkan atas inspirasi tokoh reformasi ini Mbak Titiek akan berpanas-panasria. Mencoba membangkitkan agar bisa mengingat kembali kejayaan bapake dewe: Piye kabare, Enak zamanku, to?
"Kecurangan bisa dilihat dengan kasat mata. Dulu dikatakan zaman Pak Harto bahwa Pemilu-nya curang, tapi ternyata sekarang Pemilu-nya jauh lebih curang. Betul?" kata Titiek di Rumah Perjuangan Rakyat, Jakarta Pusat, CNN, Jumat (17/5).
Atawa ini. Diucapkan dengan semangat Orde Baru. Orde tidak ada kecurangan kecuali otoriter.Â
"Tanggal 21, 22, mungkin 20, 21, 22 Mei, insyaallah banyak (massa yang hadir), tidak seperti 212, tapi cukup banyaklah. Kalau pemerintah mengerahkan aparat 160 ribu TNI, 100 sekian ribu polisi, insyaallah massa kita lebih dari itu," kata Titiek Soeharto melalui detik.com.
Boleh juga. Mbak yang satu ini. (Saya sih nggak yes).
***