Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Strawberry Need Rain"

10 Februari 2019   05:46 Diperbarui: 10 Februari 2019   07:23 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri pasar bandung

Cerita Minggu Pagi

Bagian empat

Dingin di Lembang terasa. Meski lebih terasa hangat berjalan di samping Donny. Energinya kuat. Energinya positip dengan ion-ion lelaki yang lebih tinggi dariku yang terbilang mendekati seratus tujuh puluh centimeter.

"Saya hanya bisa mengantar sampai di sini ...."

Aku terima. Aku tak bisa dan tidak boleh berlebih mengharap darinya. Lelaki yang langsung membetot hati sekaligus mengaduk-aduk rasa dan berujung pada senyum-senyumku tak tertahankan. Aku bisa menyebut apa itu artinya. Namun aku menepiskannya. Malu. Mesti itu tak terhindarkan dengan rona wajahku yang bisa menyerupai strawbbery muda. Yang masih membutuhkan air dari langit.

Menghempaskan diri di tempat tidur empuk, aku tatap langit-langit bersih dengan dinding-dindingnya berlukisan abstrak karya pelukis Bandung terkena.  Tisna Sanjaya. Lukisan yang tiba-tiba menyerupai kembang dan hijaunya kebun strawberry yang siang tadi kusambangi dengan kekuatan entah. Hanya karena penasaran pada lelaki yang kutabrak di depan pintu tak jauh dariku rebahan kini.

Henpon berdering.

"Halo ...," sahutku.

"Kamu sudah baca, El?"

"Baca apa ya?"

"Haduuuh...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun