Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Puisi Sederhana dari Pak Guru Iman Kurniawan

11 September 2018   11:11 Diperbarui: 11 September 2018   11:12 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya perdana Iman Kurniawan, sang guru yang menyair (dok.pri)

Sapardi Djoko Damono (SDD): Puisi itu bunyi. Iya, toh? Iya juga. Sepanjang bunyinya (rima) enak di telinga, bahasa-bahasa sederhana tanpa diksi rumit menjadi puisi indah dan panjang usia. Semisal: Hujan BulanJuni, Akuarium, Dukamu Abadi, Aku ingin mencintaimu dengan ederhana. Yang kemudian didendangkan oleh Indah dan Reza (musikalisasi puisi, 1994). Dan itu meluas, bukan karena puisinya. Seperti yang diakui secara jujur oleh profesor Ilmu Budaya Universitas Indonesia kelahiran Solo itu.

Ini dipatuhi oleh Iman Kurniawan. Seorang guru dari Pondok Gede yang menuliskan larik-larik seperti ini:

Cinta

Lima huruf yang membuat seseorang di alam nirwana

Dia hadir saat kau merindukan

Dia hadir saat kau hampa

Belakangan, puisi membuncah di kalangan guru, terutama, pengajar Bahasa Indonesia. Di mana paling tidak saya menampung dan menerbitkan Kepada Bekasi, Sayap-sayap Membentang (Erni Wardhani dkk, Cianjur), Alin, Aku dan Rasa Rindu (Eneng Siti Hajar, Bandung) dan Ungkapan Hati (Aam Nurhasanah, Cirebon).

Antusiasme mereka -- para guru -- menulis dan menerbitkan buku, mudah-mudahan menulari mereka yang tidak hanya membagikan ilmunya -- ilmu bahasa belaka di hadapan para anak didik. Namun ilmu hasil rekaan dan kreativitas mereka sebagai seorang yang sudah selayaknya digugu dan ditiru bagi anak didik. Bukan sebagai guru yang wagu (aneh). Sebab, ini kadang hanya diklaim sebagai milik para seniman teks yang sudah mendedah semisal: Chairil Anwar, WS Rendra, Sutardji Calzoum Bachri hingga Joko Pinurbo.

putriku-cv-iman-5b97403b6ddcae327e6f7847.jpg
putriku-cv-iman-5b97403b6ddcae327e6f7847.jpg
Iman Kurniawa, sang guru (dok pri)

Puisi-puisi Iman, segaris dengan namanya. Selain cinta, sosial juga religi. Sehingga kita temukan 1/3 Malamyang Syahdu, Kumulai denganB asmallah, Kuketuk PintuLangit. Penulis yang seorang pendidik tidak bermain dengan kata yang mengelantur. Namun ia jalan lurus yang mengandalkan kepekaan seorang pendidik yang punya latar belakang keagamaan. Semisal ia ber-asa kepada anaknya, simak:

Berjanjilah tuk bunda dan abi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun