"Pas."
"Trus?"
"Kita ke Tangkuban Perahu."
"Ngapain?"
"Kok ngapain. Ya, mojoklah."
Aku menjentikkan jari. Ceplek. Aku meringkus Koran. Kupandangi langit yang masih menyemburkan sinar galaknya. Kuharap, kau bukan seperti itu. Setelah sepekan ini digulung mendung. Di Bandung mendung kan asyik. Tak seperti di Jakarta. Dikepung gedung. Sama di Bandung ada juga gedung menjulang. Namun masih banyak pohon dan taman yang dibikin walikotamu yang hobi membuat taman.
"Di taman Jomblo kita ketemuan."
"Ok."
Aku memasukkan lipatan Koran Bandung itu. Â
"Milea, Abang datang....!"
Kuceplak sepeda. Menuju pulang. Aku mau pamit sama Emak. Untuk menemui mojang Priangan. Uhuuuuy!
***
AP, 11/2/18