Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompasianer Sutiono Menyusun 100 Kisah Inspiratif

5 Oktober 2016   08:04 Diperbarui: 5 Oktober 2016   10:55 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku tentang kisah inspiratif. dok. Peniti Media

“Alhamdulillah Bu, hanya sayang saya ditinggal sendirian seperti sekarang, dulu sewaktu suamiku masih hidup masih ada yang diajak bicara,” kata Ibu Tua kepada tetangga yang merasa iri karena dianggap telah punya anak-anak sukses.

Pada malam takbiran, ibu tua itu sedang menyiapkan beras untuk fitrah, ada datang keponakannya membawa HP. Lalu sang keponakan memberitahu Mas Dono (anak yang menjadi penjabat Jakarta) minta maaf lewat SMS. Disusul Mas Bayu, SMS dan kemudian telepon yang memberitahukan, “Saya minta maaf sebesar-besarnya, Bu, tepat Lebaran saya harus silaturahmi ke tempat Bos ....”

Ada lagi kisah tentang Ibu:

Seorang anak yang menggendong ibunya yang renta dan membuangnya ke dalam hutan. Sepanjang jalan, Si Ibu mematahkan ranting pohon dan menebarkannya. Hingga akhirnya ia pun ditaruh oleh Si Anak. Si Anak sedih juga, karena mesti meninggalkan ibunya. Berbeda dengan Si Ibu.

“Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini. Tadi Ibu sudah menandai sepajang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai di rumah.”

Dan 98 kisah yang dituangkan Sutiono dengan bahasa sederhana. Tak lika-liku. Tentang orangtua yang tetap ingin anak-anaknya baik walau ia sesungguhnya tersakiti. Di samping kisah-kisah dari luar negeri: China, Eropa, Amerika atau belahan dunia mana pun. Tentang tokoh yang kita mungkin sangat paham siapa itu Ibu Theresa, Elizabeth Taylor, Charlie Chaplin, Paganini, bahkan pemilik Kentucky Froed Chicken, Colonel Sander.

“Pada usia 65 tahun ia sudah siap bunuh diri. Namun pada usia 88, Colonel Sander, penemu Kerajaan bisnis KFC telah menjadi biliuner.” Ya, setelah ia menapak jalan berliku:

Pada usia 5 tahun, ayahnya meninggal dunia.

Pada usia 16 tahun, ia keluar dari sekolah

Pada usia 17 tahun, ia sudah kehilangan pekerjaan empat kali

Pada usia 18 tahun, menikah

Di usia 18 dan 22 tahun, ia menjadi kondektur kereta api dan gagal.

Ia pun dicerai istrinya. Hingga kemudian  di usia 65 tahun pensiun lalu mencoba resep menggoreng ayam dan dijualnya dari pintu ke pintu kepada tetangganya di Kentucky (Amerika Serikat).

Ia seperti mengajarkan: Sikap. Tidak ada yang terlambat untuk memulai sesuatu.

Kisah yang beragam, termasuk dengan lambang-lambang binatang ikut menyemarakkan kisah-kisah yang dihimpun Sutiono ini, hemat saya tak mengajarkan “kecerdasan” tapi lebih kepada memberi “perenungan” akan kebenaran-kebenaran hakiki yang kerap kita lupakan. Padahal, itu bisa terjadi setiap saat dan ada di sekitar kita. Kita kerap “lupa” hanya karena terseret pada arus yang sering melenakan, arus modernitas dan hedonis. Jika, perlu menghujat Tuhan. Seperti kisah ini:

Seorang tukang tahu, setiap hari sebelum berangkat berdagang dengan angkot langganan, ia selalu berdoa agar dagangannya laris sebelum ke pasar. Begitulah. Hingga ia berjalan meniti pematang, dan terpeleset. Jatuhlah ia ke sawah, dan tahunya pun hancur. Tak jadi berdagang. Di sini, ia menyalahkah Tuhan. Dan ia pulang.  

Dua jam kemudian, ia mendengar kabar, angkot langganan jatuh ke dalam jurang. Semua tewas. Ia satu-satunya calon penumpang yang selamat gara-gara tahu dagangannya jatuh. Sampai sore harinya, seorang peternak babi datang mencari Si Tukang Tahu untuk membeli tahu untuk makan babi. Ia hanya akan membeli tahu rusak. “Spontan bapak itu menangis dan bahagia karena tahunya yang rusak dibeli semua oleh peternak babi itu....” (halaman 173).

Menyimak, merenungi kisah-kisah dalam buku The Power of Inspiration ini, kita diajak untuk membaca tentang kita, lingkungan dan alam sekitar kita. Ada semua hikmah di balik dari apa yang bisa kita baca dari yang kita lihat-dengar-rasakan. Dan Penyusun, melihat emas atau mutiara yang bertebaran itu untuk dikisahkan ulang dan bisa kita simak secara sederhana. Dengan hati yang lebih lapang.  

Judul: The Power of Inspiration

Penyusun: Sutiono Gunadi

Penerbit: Peniti Media, Jakarta

Tahun: Oktober, 2016

Tebal: 206 halaman

ISBN: 978-602-73374-6-1

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun