Mohon tunggu...
Thalita Umaveda Al Hayya
Thalita Umaveda Al Hayya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga-20107030053

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 20107030053

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Urgensi PAUD bagi Anak Usia Dini

9 April 2021   11:23 Diperbarui: 9 April 2021   11:37 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pembelajaran (Sumber: dokpri)

Proses pembelajaran. (Sumber: dokpri)
Proses pembelajaran. (Sumber: dokpri)

Lalu apa akibat atau efek yang akan terjadi apabila anak tidak diberikan pendidikan pra sekolah? Beliau mengatakan jika tidak diberi pendidikan PAUD, efek secara langsungnya memang tidak ada. Namun bagi anak yang memperoleh pendidikan di PAUD maka perkembangannya akan berbeda dari anak-anak lain yang langsung masuk ke TK atau SD. Karena anak-anak lain tersebut, biasanya orang tuanya kurang maksimal dalam mendampingi anak-anaknya selama di rumah.

"Saya memilih untuk memasukkan anak saya ke PAUD agar dia dapat menjadi lebih mandiri lagi kedepannya, karena jika anak hanya di rumah saja maka ia akan sulit untuk mengurus dirinya sendiri," ucap Siti Purnawati, salah satu wali murid yang memilih untuk memasukkan anaknya untuk belajar di PAUD.

Menurut Susi Kurniawan, terdapat beberapa hal yang masih perlu diperhatikan apabila orang tua pada akhirnya berencana untuk memasukkan putra-putrinya ke PAUD, karena seperti yang kita ketahui jika sekolah pertama bagi anak dapat menentukan apa yang akan terjadi pada anak kedepannya.

Yang pertama adalah, orang tua harus paham betul mengenai visi dan misi di PAUD yang akan dipiih. Kemudian orang tua perlu menyinkronkan visi dan misi PAUD dengan keinginan orang tua, contohnya apabila orang tua ingin anaknya bersekolah di PAUD yang lebih mengajarkan pada segi keagamaan maka carilah PAUD dengan visi dan misi yang sejalan. Kemudian orang tua perlu memperhatikan lokasi PAUD tersebut, apakah lokasinya tepat berada di pinggir jalan raya atau tidak, mengingat jika anak-anak gemar sekali berlari kesana kemari dan pilihan lokasi yang buruk akan dapat membahayakan si anak. Selanjutnya adalah perhatikan kebersihan lingkungannya, apabila dirasa lingkungan jauh dari kata bersih maka anak akan rentan terkena berbagai penyakit. Dan yang terakhir adalah orang tua berhak memperhatikan guru atau pendamping yang akan menjadi teman anak-anak. Orang tua dapat menilai guru dari cara mengajarnya, tutur kata, sopan santun, dan juga penampilannya.

Sebetulnya orang tua lah yang memiliki hak penuh atas pendidikan sang anak. Mau sejak kapan pendidikan anak dimulai, ataupun dari mana pendidikan tersebut berasal, semua berada di tangan orang tua. Namun sebagai pesan, berikanlah pendidikan secara maksimal terhadap anak. Mengingat di usia 0 hingga 6 tahun adalah masa dimana otak anak sedang semangat menyerap semua hal yang ia pelajari. Tidak ada yang salah dengan dimana dan kapan anak mulai bersekolah, selama perkembangan anak dapat meningkat semakin baik kedepannya. Namun selain pendidikan, berikan juga cinta dan kasih sayang yang besar kepada anak ya parents!

Foto bersama Susi Kurniawan, S.Pd. selaku guru PAUD Sahabat Ananda Kauman, Yogyakarta. (Sumber: dokpri)
Foto bersama Susi Kurniawan, S.Pd. selaku guru PAUD Sahabat Ananda Kauman, Yogyakarta. (Sumber: dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun