Mohon tunggu...
Thalita Umaveda Al Hayya
Thalita Umaveda Al Hayya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga-20107030053

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 20107030053

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dari dan untuk Perempuan, Perihal Catcalling Bukanlah Pujian

9 Maret 2021   17:10 Diperbarui: 9 Maret 2021   17:57 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Noa Jansma, seorang mahasiswi dari Amsterdam yang berusia 20 tahun. Ia memutuskan untuk mengambil foto dengan laki-laki yang telah melakukan catcalling terhadapnya selama satu bulan. Ide ini dipantik oleh sebuah diskusi yang ia ikuti di tempat perkuliahannya, dimana semua laki-laki dalam kelas Filsafatnya mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui isu ini. Semua gambar diambil dengan persetujuan dari semua laki-laki yang berada dalam foto tersebut.

Dampak dari catcalling itu sendiri akan membuat perempuan menjadi risih atau bahkan takut. Karena walaupun hanya dengan siulan dengan nada menggoda, itu termasuk bentuk merendahkan harga diri perempuan. Namun tetap saja, pelaku catcalling tetap menganggap hal tersebut sebatas iseng atau bercanda. 

Banyak pula perempuan yang mengalaminya merasa takut untuk menegur atau membalas karena yang dihadapinya adalah laki-laki. Bahkan survey di Amerika Serikat telah merangkum respon dari para perempuan korban catcalling. Sebanyak 85 persen perempuan mengaku marah, sementara sisanya mengaku terganggu dan juga jijik.

Sebuah studi di Norwegia yang dilakukan pada hampir 3.000 siswa-siswi sekolah menengah atas, juga mengungkapkan bahwa pelecehan seksual nonfisik seperti catcalling dapat meningkatkan gangguan pada mental. 

Mulai dari depresi, kecemasan, rendah diri dan citra negative terhadap tubuh. Sedangkan untuk studi tersebut, para peneliti membagi jenis pelecehan seksual menjadi dua kelompok: pelecehan nonfisik dan pelecehan fisik (seperti ciuman, meraba-raba dan sentuhan yang tidak diinginkan).

Hasilnya pun menunjukkan bahwa pelecehan seksual nonfisik lebih berdampak pada kondisi psikologis daripada pelecehan fisik. Selain itu, efek ini akan berpengaruh besar terhadap perempuan. Sedangkan dampak lain adalah sebagai berikut:

Rasa malu dan tidak percaya diri

Korban yang telah menerima catcalling akan merasa malu untuk pergi keluar rumah, korban juga akan menjadi tidak percaya diri karena kata-kata yang dilontarkan pelaku terhadap korban adalah merendahkan harga dirinya.

Tidak dapat bergerak bebas di ruang publik

Bagi korban, rasa nyaman yang seharusnya dapat dirasakan bisa menjadi hilang karena korban pernah mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan, sehingga korban akan memilih untuk diam dan menyimpan energinya.

Berkurangnya rasa aman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun