Mohon tunggu...
Nevi Zuairina
Nevi Zuairina Mohon Tunggu... Politisi - Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Anggota Komisi V DPR RI Periode 2019 - 2024 Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Daerah Pemilihan Sumatera Barat II

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pedagang Pasar dan Digitalisasi

3 Oktober 2021   20:57 Diperbarui: 14 Oktober 2021   16:03 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak awal pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada April 2020 silam, sektor terdampak paling besar adalah para pedagang pasar. Tidak dapat dipungkir bahwa sektor ini merasakan akibat karena pemberlakuan pembatasan yang sangat ketat itu membuat pasar juga harus ditutup dan tidak boleh dikunjungi.

Sejumlah pedagang kaki lima dan juga pedagang pasar terkena dampak serius dari pemberlakuan PSBB tersebut. Memang harus diakui bahwa meski penerapan PSBB membawa masalah pada ekonomi, namun sejatinya sejak itu, kita dapat merasakan dampaknya yaitu penurunan angka positif Covid19 yang cukup nyata dan membawa harapan.

Bulan September silam, Komisi VI DPR RI menerima kedatangan Pengurus nasional Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dan ASOSIASI Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) di gedung parlemen ruang rapat Komisi VI DPR RI. 

Dalam kesempatan itu saya menyampaikan beberapa hal terkait sikap dan langkah yang seharusnya dilakukan guna membina pedagang pasar dan pengelola pasar, termasuk dalam hal ini adalah melakukan pengawasan dan memastikan konsumen terlindungi sesuai aturan Perundang-undangan.

Saya menilai, pasar merupakan salah satu objek vital dalam pembangunan ekonomi yang harus diseriusi penyikapannya. Karena itu, saya berkeyakinan APPSI dan ASPARINDO dapat menjadi mediator antara pedagang pasar dan pemerintah dalam menjaga eksistensi pedagang pasar di tengah menurunnya daya beli masyarakat.

Sebagai wadah pedagang pasar, APPSI dan ASPARINDO dapat menjadi jembatan bagi anggota untuk penyambung suara aspirasi dari masyarakat pedagang pasar yang diwadahi kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan. Komunikasi yang terjalin baik antara anggota dan asosiasi adalah modal utama bagi masyarakat pasar untuk menyampaikan berbagai aspirasi kepada Kementerian Perdagangan yang merupakan representasi dari pemerintah.

Saya kira, sudah pada tempatnyalah asosiasi ini berdiri dan menjadi pelindung anggota apalagi selama pandemi ini begitu terasa sekali dampaknya. Karena itu, dalam beberapa kesempatan juga saya menyampaikan pentingnya dilakukan digitalisasi umkm mengikuti perkembangan teknologi digital yang sudah mulai bergeser ke berbagai platform e-commerce.

Asparindo harus memulai untuk secara bertahap mengarahkan para pedagang untuk beraktivitas penjualan melalui daring internet sehingga masuk pada prilaku konsumen yang baru dimana mulai terbiasa bertransaski melalui gadgetnya.

Saat ini, harus diakui bahwa kios kios pedagang sudah mulai sepi karena hampir semua produk sudah tidak lagi dijual secara offline, namun sudah bergeser ke arah perdagangan digital. Oleh karena itu, keberadaan platform transportasi online yang tersedia sudah bisa menjadi mitra pedagang.

Pentingnya Digitalisasi

Rencana melakukan perbaikan pada sektor UMKM sebenarnya sudah dimulai sejak awal tahun 2020 lalu dimana pada saat itu di awal awal covid19 banyak sekali warga masyarakat yang mengalami kesulitan melakukan transaksi karena pembatasan akibat Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun