Mohon tunggu...
Nevi Zuairina
Nevi Zuairina Mohon Tunggu... Politisi - Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Anggota Komisi V DPR RI Periode 2019 - 2024 Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Daerah Pemilihan Sumatera Barat II

Selanjutnya

Tutup

Healthy

BioFarma dan Tanggung Jawab Menyehatkan Bangsa

21 September 2021   15:51 Diperbarui: 21 September 2021   15:57 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awal bulan lalu, saya dan beberapa teman teman anggota Komisi VI DPR RI mengadakan kunjungan kerja spesifik ke pabrik BUMN Farmasi PT Bio Farma di Bandung. Ada banyak hal yang saya sampaikan dalam pertemuan tersebut. Salah satunya adalah BUMN Farmasi itu fokus dan memfokuskan diri pada distribusi vaksin, alat kesehatan dan obat-obatan bagi masyarakat di seluruh penjuru tanah air.Kita tahu target vaksinasi nasional guna mengejar capaian herd immunity adalah 60 persen dari total populasi nasional saat ini. Sudah banyak vaksin yang beredar di Indonesia, baik vaksin Sinovac, Sinopharm, AstraZenecca, Moderna hingga Pfizer yang terbaru masuk k tanah air dari Amerika Serikat.

Sementara itu, dari dalam negeri sendiri, berbagai vaksin baru terus dikembangkan untuk segera dilakukan uji klinis tahap ketiga. Mantan Menteri Kesehatan RI Letjend Terawan Agus Putranto telah pula mendemonstrasikan vaksin hasil penelitiannya dihadapan anggota Komisi IX DPR RI. Terlepas dari adanya penolakan terhadap vaksn yang sedang dikembangkan Dokter Terawan, saya tetap memberi apresiasi terhadap upaya dan langkah tersebut.

kembali ke kunspik Komisi VI ke BioFarma, saya memandang dan berpendapat bahwa selaku BUMN yang menjadi ujung tombak di bidang farmasi, sudah sepatutnya Biofarma bergerak cepat dan taktis dalam menyalurkan jutaan dosis vaksin yang sudah mereka terima bulknya. Kenapa saya mendesak hal ini disegerakan, karena target kekebalan komunal itu sangat penting untuk direalisasikan. Karena itu, jumlah produksi dan distribusi vaksin mesti segera dipercepat penyelesaiannya.

Saya berpandangan Bioframa juga harus mampu menjalin kerjasama dengan sesama BUMN lainnya. Kerjasama ini perlu dilakukan dan ditingkatkan agat produksi dan suplai vaksin serta alat kesehatan dan obat obatan tidak terlambat.

Tentu saja pandemi ini telah menguras tenaga dan pikiran serta anggaran negara yang tidak sedikit. Namun disisi lain tugas menyehatkan bangsa juga adalah tanggung jawab negara. Konstitusi kita memberikan amanat yang tegas dan jelas bahwa masyarakat yang sehat harus diwujudkan. Tentulah itu menjadi tanggung jawab bersama. Bukan hanya pemerintah selaku penyelenggara negara, namun juga semua komponen masyarakat karena tanpa keterlibatan semua pihak, maka amanat konstitusi itu tentu sulit diwujudkan.

Dalam laporannya kepada Komisi VI, Direktur dan jajaran manajemen BioFarma mengatakan, BUMN itu sudah menerima bulk vaksin Sinovac sebanyak 81,5 juta dosis. Sebanyak 37,90 juta dosis sudah dirillis ke tengah masyarakat, sisanya sebanyak 52,63 juta dosis sedang dalam diproses di fasilitas Fill and Finish Bio Farma, per 28 Mei 2021.

Hampir semua vaksin yang tersedia dan beredar saat ini di Indonesia adalah vaksin yang diterima oleh BioFarma dalam bentuk bulk. Karena itu, perlulah kiranya saya mengingatkan pemerintah dan BUMN yang bertanggung jawab memproduksi vaksin untuk menambah kandungan lokal komponen lokal vaksin yang diedarkan ke masyarakat.

Berkaca pada laporan yang disampaikan BioFarma bahwa perusahaan tersebut telah mengelola 2 juta dosis vaksin Astrazeneca Covax maupun bilateral dan 3 juta dosis vaksin Moderna. Bahkan posisi terakhir disebutkan bahwa sebanyak 12,8 juta dosis vaksin Astrazeneca dan 1,5 juta dosis vaksin Moderna telah didistribusi ke tengah masyarakat tentunya hal ini sangat mengembirakan. Namun demikian BioFarma tentunya harus bisa menambah kapasitas produksi dan pengelohaanya.

Saya berharap proses produksi dan distribusi vaksin sendiri tetap harus memperhatikan ketersediaan atau stok vaksin yang siap didistribusikan atau sudah mendapatkan lot rilis dari Badan POM. BioFarma juga harus mempertimbangkan kapasitas penyimpanan di Dinas Kesehatan tempat tujuan. Jangan sampai kapasitas penyimpanan di daerah tidak mencukupi sehingga terjadi overload dan menyebabkan kerusakan pada vaksin.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun