Mohon tunggu...
Teti Vianingrum
Teti Vianingrum Mohon Tunggu... Lainnya - Berhenti berkhayal dan mulai bertindak

Salah satu manusia yang mencoba untuk menjadi berguna.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Pengaruh Penggunaan Bahasa Pergaulan terhadap Bahasa Indonesia

9 Desember 2022   20:40 Diperbarui: 9 Desember 2022   20:52 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa merupakan alat komunikasi sosial berupa sekumpulan kata yang dapat membentuk suatu kalimat dimana masing-masing kata tersebut memiliki makna dan hubungan dengan objek yang diwakili oleh kata-kata tersebut. 

Selain sebagai alat komunikasi maupun berinteraksi, bahasa juga memiliki fungsi sebagai metode pembelajaran pada lingkup bahasa itu sendiri, bahasa juga berfungsi sebagai identitas suatu suku atau bangsa karena keunikannya. 

Seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi yang makin pesat, bahasa Indonesia juga mengalami perkembangan. Akan tetapi, perkembangan tersebut menimbulkan masalah mengenai keberadaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal tersebut didukung dengan munculnya situs jejaring sosial yang dapat memudahkan seseorang dalam mengetahui perkembangan bahasa yang ada. Perkembangan bahasa memunculkan berbagai macam gaya bahasa baru dalam masyarakat salah satunya adalah bahasa pergaulan. 

Bahasa gaul adalah bahasa yang bersifat non formal. Biasanya penggunaan bahasa gaul terbatas pada kalangan masyarakat pada tahun 1980-an. Pada tahun 1980-an bahasa gaul lebih dikenal dengan sebutan bahasa prokem. Bahasa prokem saat itu digunakan oleh kalangan pergaulan preman. Hingga pada awal tahun 2000-an istilah bahasa gaul mulai dikenal dan populer terutama di kalangan remaja. Fenomena penggunaan bahasa pergaulan tidak hanya berasal dari modifikasi bahasa Indonesia, tetapi juga berasal dari modifikasi bahasa lain. Dalam penggunaan bahasa pergaulan, banyak terjadi pergeseran pengucapan serta penulisan yang tidak sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa yang digunakan cenderung menggunakan peningkatan kata yang sudah baku, pengurangan huruf serta penggunaan angka dalam tulisan. Tidak jarang juga dalam kalangan remaja yang menggunakan Slank atau pelesetan kata dari bahasa Inggris. 

Adanya bahasa pergaulan di kalangan remaja merupakan suatu pertanda bahwa perkembangan bahasa di kalangan remaja sangat buruk. Bahasa pergaulan dapat dikatakan sebagai bahasa yang kurang baku dan tidak sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal itu dapat berdampak buruk bagi generasi muda yang akan datang. Dengan semakin berkembangnya bahasa pergaulan di masyarakat, terutama remaja dapat membuat generasi yang akan datang tidak bisa mengenal dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sesuai panduan bahasa Indonesia. 

Pengaruh bahasa pergaulan terhadap eksistensi bahasa Indonesia dapat mencerminkan pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan beralih menggunakan bahasa pergaulan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diperparah dengan fenomena generasi muda yang lebih tertarik mempelajari bahasa gaul daripada menguasai bahasa Indonesia.  Bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya dalam berkomunikasi dengan orang lain secara formal. Selain itu, bahasa pergaulan juga memiliki dampak negatif diantaranya, tergesernya bahasa Indonesia dikarenakan adanya bahasa gaul, menurunnya derajat bahasa Indonesia, semakin lama bahasa Indonesia akan semakin hilang dikarenakan adanya bahasa gaul, dan remaja akan kurang paham menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 

Jadi, penggunaan bahasa pergaulan merupakan bentuk penyimpangan dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Adanya penyimpanan ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia. Luntur atau hilangnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dikarenakan kurangnya kesadaran dalam diri untuk mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi sehari-hari. Hal ini diperparah dengan maraknya penggunaan bahasa pergaulan pada media massa dan media sosial. 

Untuk itu, kita harus menanamkan kecintaan dalam diri sendiri terhadap bahasa Indonesia dan memberikan pemahaman lebih mengenai pentingnya bahasa kepada kalangan masyarakat, terutama kalangan remaja. Selain itu, mulai membudidayakan bahasa Indonesia dan kembali meningkatkan eksistensinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun