Mohon tunggu...
Teti Taryani
Teti Taryani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang suka menulis. Author novel: Rembulan Merindu, Gerai Kasih, Dalam Bingkai Pusaran Cinta. Kumcer: Amplop buat Ibu, Meramu Cinta, Ilalang di Padang Tandus. Penelitian: Praktik Kerja Industri dalam Pendidikan Sistem Ganda. Kumpulan fikmin Sunda: Batok Bulu Eusi Madu, Kicimpring Bengras.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kearifan Lokal Membangun Generasi Bermartabat

18 Februari 2023   23:01 Diperbarui: 18 Februari 2023   23:07 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum merdeka yang kini akrab dalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, memiliki kekhasan tersendiri. Selain menghadirkan beberapa istilah baru, penanda lain dalam kekhasan Kurikulum Merdeka adalah munculnya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Menurut keterangan, P5 adalah kegiatan kokurikuler berbasis proyek. Aktivitasnya dirancang untuk menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter peserta didik sesuai profil pelajar Pancasila. Penyusunannya didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan.

Lebih jelas lagi, mengutip dari kurikulum.kemdikbud.go.id. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan proyek lintas disiplin ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. Kegiatan utamanya mengamati dan memikirkan solusi atas permasalahan yang muncul di lingkungan sekitar. Langkah kerja yang dilakukan diharapkan mampu mengoptimalkan kemampuan peserta didik serta menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila.

Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan P5 dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Sebagai contoh, pada fase F atau di kelas XI, 'Kearifan Lokal' menjadi tema yang sangat penting dan diharapkan memberi makna mendalam dalam pembentukan karakter peserta didik. Di dalam tema ini terkandung sebuah pandangan hidup yang dapat dibuktikan dalam cara berpikir dan bertindak.

Kearifan lokal bermula dari cara hidup yang dikembangkan oleh para leluhur. Perilaku yang diperlihatkan dalam menyiasati kehidupan dan mengatasi lingkungan, tumbuh dan berkembang menjadi adat kebiasaan atau budaya. Perilaku ini diteruskan secara turun-temurun.

Budaya ini berkembang dalam bentuk tata nilai sosial kemasyarakatan, pertumbuhan dan pengelolaan ekonomi, pemeliharaan lingkungan, cara mengatasi masalah, cara berpakaian, penerapan etika, termasuk cara melakukan permainan tradisional.

SMK Negeri 1 Tasikmalaya selaku sekolah Pusat Keunggulan Lanjutan, melaksanakan kegiatan P5 dalam pembelajaran proyek yang diampu oleh guru lintas mapel. Aktivitas belajar dilakukan pada hari Jumat pukul 7.00 -- 14.00. Pelaksanaannya bisa di dalam kelas, bisa pula di luar kelas sesuai kebutuhan.

Pada pekan kesatu di bulan Februari ini, peserta didik mempraktikkan permainan tradisional. Di samping bermain, mereka pun menyusun resume tentang permainan tersebut, mengupas nilai-nilai yang terkandung didalamnya, serta memberi penguatan tentang pentingnya melestarikan permainan tersebut.

Selanjutnya di pekan kedua, peserta didik menyosialisasikan permainan tradisional ini kepada siswa SD di wilayah Kota Tasikmalaya. Selain untuk mengurai ketergantungan pada gawai, kegiatan ini bertujuan menanamkan kesadaran akan pentingnya membangun kebersamaan di antara siswa.

Kelas lain melaksanakan tema kearifan lokal dalam aktivitas kunjungan industri ke wilayah Pertanian Agro Digital Tasikmalaya berupa perkebunan melon yang bertempat di Leuwidahu, Kecamatan Indihiang, Tasikmalaya. Agro Digital Tasikmalaya adalah usaha pertanian yang memakai konsep manajemen digital dari promosi sampai pemasarannya. Sebanyak 10 ribu pohon melon dipanen tanggal 16 -- 19 Februari 2023.

Panen raya kebun melon ini menjadi momen yang tepat dalam pembelajaran P5 bertema kearifan lokal. Kunjungan insdustri ke tempat ini menjadi pembelajaran langsung bagi peserta didik dalam bidang bisnis dan pemasaran. Para praktisi Agro Digital Tasikmalaya menyampaikan informasi lengkap mengenai teknik budidaya melon, promosi dan pemasaran, serta kerja sama dengan pihak lain.

Selesai kegiatan, peserta didik mempresentasikan hasil pemahaman, persepsi, serta inspirasi yang diperoleh dari kunjungan industri ini. Dengan observasi dan informasi langsung, diharapkan peserta didik mampu membangun mimpi untuk membuka usaha di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun