Mohon tunggu...
Teti Taryani
Teti Taryani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang suka menulis. Author novel: Rembulan Merindu, Gerai Kasih, Dalam Bingkai Pusaran Cinta. Kumcer: Amplop buat Ibu, Meramu Cinta, Ilalang di Padang Tandus. Penelitian: Praktik Kerja Industri dalam Pendidikan Sistem Ganda. Kumpulan fikmin Sunda: Batok Bulu Eusi Madu, Kicimpring Bengras.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cerdaskan Anak dengan Pujian dan Kritikan

8 Februari 2023   09:10 Diperbarui: 8 Februari 2023   09:13 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang anak terlihat sedang asyik membuka-buka buku bergambar aneka robot. Matanya berbinar memandangi robot-robot yang sangat menarik hatinya. Setelah berulang membuka-buka lembaran buku tersebut, matanya tertumbuk pada robot yang sangat dikenalnya, Bumble Bee.

Tangan mungilnya mencari-cari pensil warna. Dengan semangat, pensil berwarna oranye itu digores-goreskan memenuhi ruang-ruang gambar yang membentuk robot tersebut. Ditambahkan pula warna lainnya untuk memuaskan hasratnya mewarnai gambar robot kesayangannya. Pandang matanya serius mengikuti goresan tangannya. Bibirnya terkatup erat menandakan keseriusan yang tengah dijalaninya. Bocah berusia empat tahun itu menarik napas lega setelah selesai menumpahkan warna-warna favoritnya dalam buku tersebut.

Segera dia mencari ibunya dan memperlihatkan gambar yang telah diwarnai dengan rasa bangga dan senyum melebar. Melihat goresan warna yang tak beraturan bahkan cenderung bertumpuk dan keluar dari garis gambar robot itu, sang ibu terlihat melebarkan matanya sambil berseru.

"Waah.... Bagus banget! Warnanya hebat. Robotnya makin gagah."

"Yee...yee... bagus ya, Ma?"

Anak itu berjingkrak saking senangnya.

"Iya, bagus banget!"

Kecupan sayang pun mendarat pada pipi putranya yang montok.

Semangat yang berlipat pun semakin ditampakkan olehnya. Dia duduk kembali untuk mewarnai gambar yang lain.

Ibu yang bijak itu tahu kemampuan anaknya yang belum seberapa dalam mewarnai gambar. Namun dia melihat usaha dan semangatnya untuk mewarnai gambar sangat luar biasa. Keringat di pucuk hidung serta di antara bibir dan hidung itu terlihat berkumpul berbutir-butir menyertai aktivitasnya. Ibu muda itu tahu, pujian mampu membangkitkan semangat anaknya untuk melakukan lagi dan mencoba lagi hingga lama-lama kemampuannya menjadi lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun