Mohon tunggu...
Teti Taryani
Teti Taryani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang suka menulis. Author novel: Rembulan Merindu, Gerai Kasih, Dalam Bingkai Pusaran Cinta. Kumcer: Amplop buat Ibu, Meramu Cinta, Ilalang di Padang Tandus. Penelitian: Praktik Kerja Industri dalam Pendidikan Sistem Ganda. Kumpulan fikmin Sunda: Batok Bulu Eusi Madu, Kicimpring Bengras.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Amplop buat Ibu

30 Januari 2023   21:43 Diperbarui: 30 Januari 2023   22:01 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kumpulan cerpen Amplop buat Ibu (Dokpri)

Gerimis belum berhenti saat senja menguning menyambut petang. Semburat merah bercampur jingga perlahan menuju gelapnya malam. Tetangga mulai surut setelah mengantar kepergian Bu Milah ke tempat istirah abadi. Ucapan duka cita menjadi luka dan sesal.

"Silakan dibuka," Ratih menyerahkan koper yang diambil dari lemari yang selalu terkunci. Kunci itu ia temukan dari tempat penyimpanan kain kafan yang telah lama disiapkan oleh ibu mertuanya.

Danang dan kedua adiknya tertegun tak mampu berucap walau sepatah kata. Tatapannya nanar melihat koper tua berisi amplop yang bertumpuk, lengkap dengan catatan dan jumlah seutuhnya. Danang membaca tulisa tangan Bu Milah pada selembar kertas kumal. Kertas yang kemudian basah kuyup bersimbah air mata. Amanatnya, meminta mereka ziarah ke Tanah Suci bersama-sama.

*Catatan: cerpen pertama pada buku kumcer Amplop buat Ibu

Tasikmalaya, 30 Januari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun